Siarlingkungan.com // - Secara umum Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Istilah grafologi pertama kali digunakan oleh seorang Perancis bernama Michon pada tahun 1875. Kata grafologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu: grapho yang berarti saya menulis dan logos yang berarti ilmu. Tujuan dari grafologi adalah mengungkapkan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisannya.
Kepribadian yang dimaksud termasuk kekuatan diri, kelemahan, dan kelebihannya. Hal ini didasarkan bahwa tulisan tangan muncul dari alam bawah sadar, maka ia memberikan informasi yang sangat berharga untuk menginterpretasikan karakter seseorang.
Angeline adalah pakar grafologi berserttifikat sekaligus penulis buku 7 Jurus Negosiasi Menghindari Penolakan, Sukses Mencapai Deal dengan Grafologi menjelaskan bahwa ilmu grafologi adalah ilmu yang dapat dipelajari oleh siapapun. Ilmu membaca karakter lewat tulisan tangan bukanlah ilmu ramalan.
"Ilmu ini bisa dipelajari oleh siapapun, bisa otodidak. Tapi saran saya carilah mentor grafologi, yang sudah punya pengalaman," ujar Angeline, saat ditemui di Kompas Gramedia Fair 2015, JCC, Sabtu (12/12/2015).
"Ilmu ini bisa dipelajari oleh siapapun, bisa otodidak. Tapi saran saya carilah mentor grafologi, yang sudah punya pengalaman," ujar Angeline, saat ditemui di Kompas Gramedia Fair 2015, JCC, Sabtu (12/12/2015).
Angeline menjelaskan bahwa ilmu grafologi tidak memerlukan sixth sense alias indera keenam seperti meramal.
"Kesulitannya ilmu ini tidak ada penelitian ilmiah, tidak ada kampus, dan tidak ada legalisasi," imbuhnya.
Lebih lanjutnya Angeline mengingatkan, jika ilmu grafologi bukanlah ilmu pasti yang diklaim 100 persen benar.
"Ilmu ini mencari tahu kejujuran atau kebohongan. Grafologi adalah ilmu sosial. Tidak memutuskan dan menghakimi. Ilmu ini disampaikan lewat analogi," pungkasnya.
Selain berfungsi untuk mengungkap karakter seseorang agar dapat bermanfaat bagi kemampuan bersosialisasi, grafologi juga dapat mengungkap kecenderungan bentuk kebohongan, misalnya perselingkuhan, tindak kriminal, sampai cocok atau tidaknya pasangan kekasih yang akan menikah.
"Kesulitannya ilmu ini tidak ada penelitian ilmiah, tidak ada kampus, dan tidak ada legalisasi," imbuhnya.
Lebih lanjutnya Angeline mengingatkan, jika ilmu grafologi bukanlah ilmu pasti yang diklaim 100 persen benar.
"Ilmu ini mencari tahu kejujuran atau kebohongan. Grafologi adalah ilmu sosial. Tidak memutuskan dan menghakimi. Ilmu ini disampaikan lewat analogi," pungkasnya.
Selain berfungsi untuk mengungkap karakter seseorang agar dapat bermanfaat bagi kemampuan bersosialisasi, grafologi juga dapat mengungkap kecenderungan bentuk kebohongan, misalnya perselingkuhan, tindak kriminal, sampai cocok atau tidaknya pasangan kekasih yang akan menikah.
Seperti dikutip Siarlingkungan.com dari mediametafisika, ada beberapa contoh grafologi dilihat dari gaya tulisan:
1. Gaya sambung biasa
Orang yang punya model tulisan begini biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.
2. Gaya sambung berbentuk petak
Mengandung arti penulisnya mudah dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga tindakannya kadang terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang.
3. Gaya Sambung Berliku
Tulisan yang banyak luka-likunya, mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan sering menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri dan biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat.
4. Gaya Lurus dan Lancip
Tulisan tangan model demikian menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan sesuatu, walau kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada huruf awal saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik psikologis, sehingga kadang bersikap agresif.
5. Gaya Campuran
Bentuk tulisan bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat, kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan.
Penulis :Pemred
0 komentar to "Ilmu Grafologi Adalah Ilmu Sosial Bukan Ilmu Ramal"