Siarlingkungan.com // Jakarta - Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tergenang air, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Angkasa Pura 2 dan Kementerian Perhubungan memberikan sanksi pada operator yang membangun Terminal 3 tersebut. Genangan air terjadi karena meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka di bawah lantai plaza.
YLKI minta kontraktor Terminal 3 dijatuhi sanksi karena adanya genangan air di terminal tersebut. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) |
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, munculnya genangan air itu merupakan bagian dari keteledoran kontraktor. "Keteledoran yang sangat serius," kata Tulus, Senin (15/8/16).
Karena itu pantas kontraktur diganjar sanksi atau hukuman setimpal.
Karena itu pantas kontraktur diganjar sanksi atau hukuman setimpal.
Tulus yakin, genangan terjadi karena sistem drainase terminal tersebut yang bermasalah. Untuk memastikannya, ia berharap ada investigasi mendalam oleh Angkasa
Pura selaku operator bandara dan Kementerian Perhubungan selaku regulator.
Adanya genangan air di terminal bandara internasional menurut Tulus adalah hal yang mengenaskan dan sangat memprihatinkan.
Sementara itu PT Wijaya Karya Tbk (Wika) selaku pimpinan konsorsium Kawahapejaya Indonesia yang membangun terminal, membutuhkan waktu sepekan untuk memperbaiki sumber masalah munculnya semburan air.
Sekretaris Perusahaan Wika, Suradi, mengatakan, sumber masalah semburan air dari lantai terminal telah teridentifikasi.,
“Genangan air terjadi karena meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka di bawah lantai plaza, akibat curah hujan yang tinggi,” kata Suradi.
Angkasa Pura 2 melalui Head of Corporate Secretary & Legal Agus Hariyadi meminta maaf atas kejadian genangan tersebut. Menurutnya, evaluasi dan invetigasi langsung dilakukan bersama kontraktor kemarin setelah kejadian.
Agus mengakui, genangan ersebut menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. (***)
Adanya genangan air di terminal bandara internasional menurut Tulus adalah hal yang mengenaskan dan sangat memprihatinkan.
Sementara itu PT Wijaya Karya Tbk (Wika) selaku pimpinan konsorsium Kawahapejaya Indonesia yang membangun terminal, membutuhkan waktu sepekan untuk memperbaiki sumber masalah munculnya semburan air.
Sekretaris Perusahaan Wika, Suradi, mengatakan, sumber masalah semburan air dari lantai terminal telah teridentifikasi.,
“Genangan air terjadi karena meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka di bawah lantai plaza, akibat curah hujan yang tinggi,” kata Suradi.
Angkasa Pura 2 melalui Head of Corporate Secretary & Legal Agus Hariyadi meminta maaf atas kejadian genangan tersebut. Menurutnya, evaluasi dan invetigasi langsung dilakukan bersama kontraktor kemarin setelah kejadian.
Agus mengakui, genangan ersebut menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. (***)
_____
Editor : Ferlin
Sumber : CNN Indonesia