Siarlingkungan.com // Deli Serdang, Sumut – Orangtua murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 105307 Jalan Sei Glugur, Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menuding oknum Kepala Sekolah berinisial W terlibat pungutan liar (pungli) dalam acara perpisahan guru di sekolah tersebut.
Pasalnya, orang nomor satu di SD Negeri 105307 melakukan kutipan sebesar Rp20 ribu kepada setiap siswa SD dari Kelas 1-6 dengan dalih biaya acara perpisahan.
“Adanya pungli itu anak saya jadi ketakutan untuk masuk sekolah lagi yang diminta oleh guru telah diperintahkan oleh Kepala Sekolah Wagini,” ucap Sri salah seorang orangtua siswa SD Negeri 105307 yang ikut aksi protes kepada wartawan, Minggu (17/1/16).
Dikatakan Sri, para guru sebenarnya tak perlu melakukan kutipan karena telah digaji oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
“Sebagai orang tua siswa sudah curiga, dimana uang dana BOS yang selama ini yang tidak pernah dimanfaatkan oleh siswa. Yang mana untuk pengadaan buku saja, siswa sudah sangat resah dengan digunakan buku yang sudah tidak layak. Delapan tahun bukunya belum pernah diganti digunakan oleh siswa,”katanya.
Menurutnya, pungutan uang sebesar Rp 20 ribu tanpa adanya rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dan sudah menjadi ajang bisnis Kepala Sekolah Dasar Negeri 105307 yang akan pindah tugas ke tempat lain. Selain itu, permasalahan dan keresahan itu sudah sering terjadi.
“Bayangkan saja kepala sekolah hanya mengajar di kampung-kampung sudah bolak-balik ganti mobil mewah. Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang harus memeriksa Kepala Sekolahnya, orang tua siswa akan melakukan protes terus-menurus,” tutur Sri.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 105307, Wagini, enggan memberikan klarifikasi terkait pungutan uang sebesar Rp 20 ribu untuk acara perpisahan guru di sekolah tersebut.
_____
Penulis : wol/lvz/data2
Editor : Eni
Lhokseumawe, Aceh [Siarlingkungan] – Banjir di Aceh Utara Meluas hingga Merendam 8 Kecamatan, Minggu (17/1/16). Sebelumnya, banjir hanya menerjang lima kecamatan, yaitu Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, Paya Bakong, Lhoksukon, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Kini, banjir juga merendam Kecamatan Sawang, Muara Batu dan Kecamatan Samudera.
Total jumlah kecamatan yang terendam banjir kini mencapai delapan kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Munawar kepada media, menyebutkan, banjir semakin meluas karena sejumlah anak sungai meluap.
“Jadi, sekarang ini kita sibuk mendata korban banjir. Ditambah lagi banjir sudah meluas,” ujarnya dihubungi Minggu sore ini.
Selain itu, sambung Munawar, saat ini tim terpadu antara BPBD, SAR, Tagana, dan Dinas Sosial Aceh Utara sudah dikerahkan ke lokasi banjir.
Dinas Sosial memberikan bantuan masa panik untuk korban banjir. Sedangkan Tim SAR, Tagana dan BPBD Aceh Utara fokus pada pendataan dan membantu evakuasi korban banjir ke daerah yang lebih tinggi.
Sampai sore ini, BPBD belum bisa memastikan berapa total jumlah pengungsi akibat banjir.
“Karena sebagian besar mengungsi di meunasah (mushala), sebagian lagi mengungsi ke rumah saudaranya yang rumahnya lebih tinggi. Makanya, datanya belum valid,” pungkas Munawar.
_____
Penulis : Kompas/ Masriadi
Edito : Eni
Total jumlah kecamatan yang terendam banjir kini mencapai delapan kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Munawar kepada media, menyebutkan, banjir semakin meluas karena sejumlah anak sungai meluap.
“Jadi, sekarang ini kita sibuk mendata korban banjir. Ditambah lagi banjir sudah meluas,” ujarnya dihubungi Minggu sore ini.
Selain itu, sambung Munawar, saat ini tim terpadu antara BPBD, SAR, Tagana, dan Dinas Sosial Aceh Utara sudah dikerahkan ke lokasi banjir.
Dinas Sosial memberikan bantuan masa panik untuk korban banjir. Sedangkan Tim SAR, Tagana dan BPBD Aceh Utara fokus pada pendataan dan membantu evakuasi korban banjir ke daerah yang lebih tinggi.
Sampai sore ini, BPBD belum bisa memastikan berapa total jumlah pengungsi akibat banjir.
“Karena sebagian besar mengungsi di meunasah (mushala), sebagian lagi mengungsi ke rumah saudaranya yang rumahnya lebih tinggi. Makanya, datanya belum valid,” pungkas Munawar.
_____
Penulis : Kompas/ Masriadi
Edito : Eni
Siarlingkungan.com // Jakarta - Bahrun Naim diduga menjadi aktor di balik aksi teror bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/16), lalu. Mabes Polri mengakui kalau pria asal Solo, Jawa Tengah itu memiliki kemampuan di bidang informasi dan teknologi (IT).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan berbekal kemampuan IT itu, Bahrun bisa berkomunikasi dengan komplotannya di Indonesia serta daerah lain.
"Ya, itu dengan keahlian itu menjadi perantara IT. Dia kan memang ahli IT, keahlian itu jadi komunikasi dengan grupnya," tutur Anton di Mabes Polri, Minggu (17/1/2016).
Bahkan, menurut Anton, kemampuan di bidang IT ini membuat Bahrun bisa melakukan perekrutan yang menjadi bakal anak buahnya. Kehebatan ini yang menjadi kelebihan Bahrun.
"Dia bisa menciptakan sistem rekrutmen IT. Yang jelas ada rekrutmen yang bisa dilakukan lewat itu. Karena itu keahliannya di sarana IT," paparnya.
Kemudian, dia juga menyinggung aliran dana dari Bahrun yang diduga untuk kelompoknya di Indonesia. Dugaan ini masih terus didalami.
"Ini masih dalam penyelidikan, bagaimana misalnya pengiriman dana, ada yang langsung. Terus ada yang berjenjang," tuturnya.
_____
Penulis : hty/dnu
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan berbekal kemampuan IT itu, Bahrun bisa berkomunikasi dengan komplotannya di Indonesia serta daerah lain.
"Ya, itu dengan keahlian itu menjadi perantara IT. Dia kan memang ahli IT, keahlian itu jadi komunikasi dengan grupnya," tutur Anton di Mabes Polri, Minggu (17/1/2016).
Bahkan, menurut Anton, kemampuan di bidang IT ini membuat Bahrun bisa melakukan perekrutan yang menjadi bakal anak buahnya. Kehebatan ini yang menjadi kelebihan Bahrun.
"Dia bisa menciptakan sistem rekrutmen IT. Yang jelas ada rekrutmen yang bisa dilakukan lewat itu. Karena itu keahliannya di sarana IT," paparnya.
Kemudian, dia juga menyinggung aliran dana dari Bahrun yang diduga untuk kelompoknya di Indonesia. Dugaan ini masih terus didalami.
"Ini masih dalam penyelidikan, bagaimana misalnya pengiriman dana, ada yang langsung. Terus ada yang berjenjang," tuturnya.
_____
Penulis : hty/dnu
Editor : Rizal
Source : detikcom