Siarlingkungan.com // Buleleng - Traveler pecinta wisata adrenalin, wajib coba sisi lain Bali yang satu ini. Menuruni air terjun pakai tali bisa dilakukan di Buleleng. Mendebarkan tapi menyegarkan!
Tak banyak air terjun yang bisa dituruni pakai tali. Canyoning, begitu nama kegiatan ekstrem tersebut. Didampingi ahlinya, traveler bisa mencoba kegiatan ekstrem ini di Air Terjun Gitgit. detikTravel pernah mencobanya beberapa waktu silam.
Air Terjun Gitgit terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Singaraja, Bali. Canyoning sangat berbeda dengan climbing. Medan yang dihadapi tak sekadar tebing, melainkan air terjun dengan debit cukup deras.
Canyoning memiliki level lebih tinggi dari climbing. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatan tentu menjadi perhatian utama. Traveler yang ingin mencoba canyoning harus mengenakan perlengkapan seperti helm, carabiner, juga sepatu dan tali khusus canyoning.
Salah satu operator tur yang menyediakan aktivitas ini adalah Adventure Spirit. Sebelum menuruni air terjun, traveler akan mendapat pengarahan teknik canyoning. Tak hanya teknik untuk turunan, tapi juga melompat alias jumping.
Dalam melompat, ada teknik agar tidak berpengaruh ke badan saat terhembas ke air. Yaitu, posisi satu kaki yang terlebih dahulu menghujam air dan tangan tidak boleh direntangkan.
Usai melewati beberapa lompatan, traveler akan dihadapkan dengan puncak tantangan yakni menuruni air terjun dengan ketinggian 22 meter. Bayangkan, Anda menuruni air terjun dengan kondisi tebing yang licin, dengan air dingin yang menerpa seluruh badan. Sungguh sensasi yang tak akan terlupakan.
Tak banyak air terjun yang bisa dituruni pakai tali. Canyoning, begitu nama kegiatan ekstrem tersebut. Didampingi ahlinya, traveler bisa mencoba kegiatan ekstrem ini di Air Terjun Gitgit. detikTravel pernah mencobanya beberapa waktu silam.
Air Terjun Gitgit terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Singaraja, Bali. Canyoning sangat berbeda dengan climbing. Medan yang dihadapi tak sekadar tebing, melainkan air terjun dengan debit cukup deras.
Canyoning memiliki level lebih tinggi dari climbing. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatan tentu menjadi perhatian utama. Traveler yang ingin mencoba canyoning harus mengenakan perlengkapan seperti helm, carabiner, juga sepatu dan tali khusus canyoning.
Salah satu operator tur yang menyediakan aktivitas ini adalah Adventure Spirit. Sebelum menuruni air terjun, traveler akan mendapat pengarahan teknik canyoning. Tak hanya teknik untuk turunan, tapi juga melompat alias jumping.
Dalam melompat, ada teknik agar tidak berpengaruh ke badan saat terhembas ke air. Yaitu, posisi satu kaki yang terlebih dahulu menghujam air dan tangan tidak boleh direntangkan.
Usai melewati beberapa lompatan, traveler akan dihadapkan dengan puncak tantangan yakni menuruni air terjun dengan ketinggian 22 meter. Bayangkan, Anda menuruni air terjun dengan kondisi tebing yang licin, dengan air dingin yang menerpa seluruh badan. Sungguh sensasi yang tak akan terlupakan.
(detikcom/Sri Anindiati Nursastri )
_____
Editor : Kelvin