Siarlingkungan.com // - Indonesia menempatkan satu wakil di semifinal Thailand Masters 2016. Dari tiga wakil di perempatfinal, hanya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang lolos.
Dalam pertandingan di Nimibutr Stadium, Bangkok, Kamis (11/2/2016), Hendra/Ahsan harus melewati pertarungan tiga gim melawan wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Sempat kehilangan gim pertama lebih dulu, Hendra/Ahsan akhirnya menang 19-21, 21-16, 21-13 dalam tempo 46 menit.
Di babak semifinal, Hendra/Ahsan akan menghadapi Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea). Pasangan yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga itu lolos setelah menang dua gim langsung atas Li Junhui/Liu Yuchen, 22-20, 21-18.
Dari nomor ganda campuran, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini harus angkat koper. Mereka harus mengakui pasangan tuan rumah, Bodin Issara/Savitree Amitrapai, dua gim langsung 14-21, 9-21.
Tak seperti saat mengalahkan unggulan kedelapan asal Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels, kali ini Irfan/Weni tampil antiklimaks. Mereka terus ditekan oleh Issara/Amitrapai sehingga tak mampu mengembangkan permainan.
"Mereka mainnya langsung in, kami kaget tiba-tiba skornya sudah jauh sekali. Mungkin karena mereka main sebagai tuan rumah. Kami sudah coba untuk keluar dari tekanan, tetapi tetap saja kesulitan," ujar Irfan kepada badmintonindonesia.org.
Sementara itu di nomor tunggal putri, Dinar Dyah Ayustine juga gagal meraih tiket ke semifinal. Dinar disingkirkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbumrungphan, 5-21, 18-21. (detikcom)
_____
Editor : Kelvin
Dalam pertandingan di Nimibutr Stadium, Bangkok, Kamis (11/2/2016), Hendra/Ahsan harus melewati pertarungan tiga gim melawan wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Sempat kehilangan gim pertama lebih dulu, Hendra/Ahsan akhirnya menang 19-21, 21-16, 21-13 dalam tempo 46 menit.
Di babak semifinal, Hendra/Ahsan akan menghadapi Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea). Pasangan yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga itu lolos setelah menang dua gim langsung atas Li Junhui/Liu Yuchen, 22-20, 21-18.
Dari nomor ganda campuran, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini harus angkat koper. Mereka harus mengakui pasangan tuan rumah, Bodin Issara/Savitree Amitrapai, dua gim langsung 14-21, 9-21.
Tak seperti saat mengalahkan unggulan kedelapan asal Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels, kali ini Irfan/Weni tampil antiklimaks. Mereka terus ditekan oleh Issara/Amitrapai sehingga tak mampu mengembangkan permainan.
"Mereka mainnya langsung in, kami kaget tiba-tiba skornya sudah jauh sekali. Mungkin karena mereka main sebagai tuan rumah. Kami sudah coba untuk keluar dari tekanan, tetapi tetap saja kesulitan," ujar Irfan kepada badmintonindonesia.org.
Sementara itu di nomor tunggal putri, Dinar Dyah Ayustine juga gagal meraih tiket ke semifinal. Dinar disingkirkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbumrungphan, 5-21, 18-21. (detikcom)
_____
Editor : Kelvin
Jakarta [Siarlingkungan] - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dilaporkan seorang advokat ke Mabes Polri. Teten dilaporkan karena dianggap melecehkan lambang burung Garuda sebagai simbol negara.
Laporan tersebut dilayangkan seorang advokat bernama Mardiansyah dengan nomor laporan TBL/109/II/2016/Bareskrim. Dalam laporan tersebut Teten dilaporkan dengan dugaan penghinaan terhadap lambang negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 huruf c Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Dala, laporan tersebut, pelapor menyebut peristiwa terjadi sekitar tanggal 2 hingga 5 Februari 2016 di Istana Cipanas, Bogor, Jawa Barat.
"Bukti materiil yang diajukan berupa kaos bergambar burung dan foto-foto. Laporan sudah diterima pihak bareskrim," jelas Mardiansyah dalam keterangannya, Kamis (11/2/2016).
Dia mengatakan dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Teten terjadi saat rapat kerja di Kantor Staf Kepresidenan di Istana Cipanas, Bogor, 2 Februari lalu. Dalam raker tersebut ada penggunaan banner dan kaor bergambar burung Garuda yang dibuat menyerupai burung hantu.
"Sesuai UU Nomor 24 tahun 2009, lambang negara merupakan sarana pemersatu identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan," tutup dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Teten.
_____
Penulis : rii/dra
Editor : Eni
Sumber : detikcom
Laporan tersebut dilayangkan seorang advokat bernama Mardiansyah dengan nomor laporan TBL/109/II/2016/Bareskrim. Dalam laporan tersebut Teten dilaporkan dengan dugaan penghinaan terhadap lambang negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 huruf c Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Dala, laporan tersebut, pelapor menyebut peristiwa terjadi sekitar tanggal 2 hingga 5 Februari 2016 di Istana Cipanas, Bogor, Jawa Barat.
"Bukti materiil yang diajukan berupa kaos bergambar burung dan foto-foto. Laporan sudah diterima pihak bareskrim," jelas Mardiansyah dalam keterangannya, Kamis (11/2/2016).
Dia mengatakan dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Teten terjadi saat rapat kerja di Kantor Staf Kepresidenan di Istana Cipanas, Bogor, 2 Februari lalu. Dalam raker tersebut ada penggunaan banner dan kaor bergambar burung Garuda yang dibuat menyerupai burung hantu.
"Sesuai UU Nomor 24 tahun 2009, lambang negara merupakan sarana pemersatu identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan," tutup dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Teten.
_____
Penulis : rii/dra
Editor : Eni
Sumber : detikcom
Pekanbaru [Siarlingkungan] - Tiga kabupaten di Provinsi Riau akhirnya menetapkan status tanggap darurat banjir. Ketiga kabupaten tersebut yakni Kuantan Singingi (Kuansing), Kampar dan Rokan Hulu (Rohul). Demikian disampaikan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edwar Sanger kepada wartawan, Kamis (11/2/2016) di Pekanbaru.
Dilansir detikcom, Edwar menjelaskan, saat ini banjir paling parah melanda tiga kabupaten yakni Rohul, Kampar dan Kuansing. Ketiga wilayah itu, telah menetapkan tanggap darurat.
Dengan status darurat, kata Edwar, Pemprov Riau akan lebih cepat dalam penggunaan anggaran untuk bantuan logistik. Disamping itu akan meminta bantuan BNPB untuk menanggulangi bencana banjir yang saat ini melanda Riau.
Dalam catatan BPBD Riau, dari tiga kabupaten tersebut, ada 56 desa yang terdampak banjir dengan jumlah korban lebih dari 26 ribu kepala keluarga.
Sementara itu, BPBD Kampar mencatat ada dua orang warga tewas karena terseret banjir dari luapan sungai Kampar. Kedua korban adalah Roni Fadilah (18) dan seorang lagi dewasa. Keduanya hanyut terseret air yang cukup deras dari luapa sungai Kampar, kata Santoso.
Pemerintah Kampar telah mengeluarkan status tanggap darurat hingga 15 hari ke depan. Hingga kini, petugas BPBD dibantu TNI dan Kepolisian terus bersiaga mengevakuasi masyarakat. Petugas menyediakan dapur umum dan bantuan makanan siap saji berupa nasi bungkus untuk korban banjir.
_____
Penulis : KO12/T32
Editor : Kelvin
Dilansir detikcom, Edwar menjelaskan, saat ini banjir paling parah melanda tiga kabupaten yakni Rohul, Kampar dan Kuansing. Ketiga wilayah itu, telah menetapkan tanggap darurat.
Dengan status darurat, kata Edwar, Pemprov Riau akan lebih cepat dalam penggunaan anggaran untuk bantuan logistik. Disamping itu akan meminta bantuan BNPB untuk menanggulangi bencana banjir yang saat ini melanda Riau.
Dalam catatan BPBD Riau, dari tiga kabupaten tersebut, ada 56 desa yang terdampak banjir dengan jumlah korban lebih dari 26 ribu kepala keluarga.
Sementara itu, BPBD Kampar mencatat ada dua orang warga tewas karena terseret banjir dari luapan sungai Kampar. Kedua korban adalah Roni Fadilah (18) dan seorang lagi dewasa. Keduanya hanyut terseret air yang cukup deras dari luapa sungai Kampar, kata Santoso.
Pemerintah Kampar telah mengeluarkan status tanggap darurat hingga 15 hari ke depan. Hingga kini, petugas BPBD dibantu TNI dan Kepolisian terus bersiaga mengevakuasi masyarakat. Petugas menyediakan dapur umum dan bantuan makanan siap saji berupa nasi bungkus untuk korban banjir.
_____
Penulis : KO12/T32
Editor : Kelvin