• Home
  • Hukum
    • KUHP
    • KUHPerdata
    • UUPK
    • Perkawinan
    • Hukum Indonesia
  • Persidangan
  • Hukum Islam
  • Siaran Pers

Cerita Misteri Gunung Kelud banyak disertai dengan legenda yang masih menjadi kepercayaan sebagian dari masyarakat setempat. Gunung Kelud tertelak diantara Kabupaten Blitar dan Kediri, Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata Jatim yang cukup terkenal. Dibalik ketinggian gunung ini yang mencapai 1.731 meter diatas permukaan laut, tersimpan banyak misteri yang perlu diketahui oleh kita bersama.


Berdasarkan legenda masyarakat setempat, Gunung Kelud terbentuk akibat pengkhianatan seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap cinta dua raja yang bersaing untuk memperistrinya yaitu Lembu Suro dan Mahesa Suro. Dewi Suci adalah anak dari Jenggolo Manik. Dengan kecantikannya maka tidak heran ada dua orang raja yang bersaing memperebutkannya, hanya saja yang melamar bukanlah manusia normal, karena yang satu manusia berkepala lembu yaitu Lembu Suro dan satunya lagi manusia berkepala Kerbau yaitu Mahesa Suro.

Dewi Kilisuci yang enggan menerima lamaran mereka akhirnya membuat sayembara sulit, yaitu membuat dua buah sumur diatas puncak Gunung Kelud dimana sumur yang satu harus berbau wangi sementara sumur yang lain harus berbau amis dan sayembara ini harus direalisasikan hanya dalam satu malam saja.

Dengan kesaktian Raja Lembu Suro dan Mahesa Suro, sayembara tersebut disanggupi dan setelah bekerja semalaman maka keduanya berhasil menang dalam sayembara. Kemenangan dua orang raja tersebut tidak disukai oleh Dewi Kilisuci, hingga akhirnya Dewi Kilisuci satu syarat lagi yaitu dua orang raja tersebut harus membuktikan bahwa kedua sumur tersebut memang benar berbau wangi dan amis dengan mereka berdua harus masuk ke dalam sumur yang telah mereka buat.

Dengan adanya syarat tambahan, dua orang raja tersebut setuju dan mereka berdua masuk ke dalam sumur yang sangat dalam. Begitu mereka sudah sampai di dalam sumur maka Dewi Kilisuci memerintahkan pasukan Jenggala untuk segera menimbun keduanya dengan bebatuan yang mengakibatkan kematian Raja Lembu Suro dan Mahesa Suro. Namun, sebelum Raja Lembu Suro mati dia bersumpah disertai kutukan : “Baiklah besok orang-orang Kediri akan dapat balasan yang setimpal dari saya. Kediri akan menjadi sungai, Tulungagung akan menjadi danau, dan Blitar akan menjadi daratan. Berdasarkan legendar Lembu Suro maka masyarakat di lereng Gunung Kelud secara rutin pada tanggal 23 bulan Surau mengadakan tolak bala sumpah tersebut berupa Larung Sesaji.

Jalan Misteri

Di jalan misteri ini, benda yang berpotensi bergerak terutama benda bundar, bisa bergerak sendiri tanpa perlu digerakkan. Misalnya jika kendaraan mobil atau motor Anda dimatikan mesinnya dan posisi gigi netral akan berjalan sendiri meskipun jalan terlihat menanjak secara kasat mata. Banyak pendapat terkait Jalan Misteri di Gunung Kelud ini. Ada yang berpendapat Jalan Misteri mirip dengan Jabal Magnet di Arab, ada pula yang berpendapat fenomena ini karena ulah jin, ada pula yang berpendapat bahwa ada ilusi mata yaitu jalan yang secara kasat mata menanjak padahal sebenarnya jalan menurun.

Legenda Penunggu Buaya Putih di Kawah Gunung Kelud

Nama Gunung Kelud berasal dari kata “Jarwodhosok” yaitu dari kata “ke” (kebak) dan “lud” (ludira) yang artinya bila mura bisa merenggut banyak korban tidak berdosa. Menurut cerita penduduk setempat, kawah di Gunung Kelud ditungguin oleh sepasang buaya putih yang konon katanya merupakan jelmaan dari bidadari.

Berdasarkan legenda Gunung Kelud, dahulu pernah ada dua bidadari yang sedang mandi di telaga. Karena tidak bisa menjaga diri, akhirnya kedua bidadari ini melakukan perbuatan lesbian. Perbuatan kedua bidadari ini pada akhirnya diketahui oleh dewa, karena kesal maka dewa mengutuk seraya berkata “perbuatan kalian seperti buaya saja.” Tidak lama setelah ucapan dewa maka wujud kedua bidadari berubah menjadi dua ekor buaya putih yang kelak menjadi penunggu danau di Gunung Kelud.

Demikian cerita misteri Gunung Kelud yang banyak dibumbui oleh legenda mitos melalui kisah Dewi Kilisuci dan dua orang bidadari.
 

Sumber : berbagus

“Selamat pagi semua!!” ucapku saat memasuki ruang kelas.
“Pagi juga Fit!” jawab beberapa temanku. Aku berjalan menuju ke tempat dudukku sambil bertanya sama teman-teman yang ada di kelas.
“Eh, ada PR gak?” hanya Mely yang menjawab sambil menghapus tulisan yang ada di papan tulis.
“hmm gak ada kayaknya, Fit.” Aku menghela napas senang.

Aku ke luar kelas berhenti tepat di depan pintu, melipatkan kedua tangan di perutku, menoleh halaman sekolah yang luas yang ditumbuhi oleh pepohonan, tubuhku yang disinari hangatnya matahari, merasakan tenangnya suasana pagi ini. Aku memejamkan mata. Tiba-tiba, ada yang teriak memanggil namaku dengan sangat kencang, aku membuka mata dan menoleh ke arah suara yang memanggilku, “Astaga, itu kan Dilla, ngapain dia menghampiriku dengan wajah seperti mau memakan orang? Jangan-jangan, dia mau marahin aku lagi? Oh Tuhan, tolong aku.”

“Heyy Fitry! Ke sini kamu! Ikut aku!” dia menarik tanganku dengan sangat kuat, aku seperti mau melayang dibuatnya.
“Eh Dil, kamu apaan sih? Kamu mau bawa aku ke mana? Please lepasin tanganaku! Sakit tahu!” aku melawan, tapi dia tidak mempedulikan.

Di belakang Sekolah.
“Hey Fit! Kamu itu kegatelan ya! Udah aku bilangin, kamu jangan dekatin Dino! Jangan bales sms-sms dia, jangan sok dekat sama dia! Dia itu punya aku!”
“Hey Dil, aku gak kegatelan ya. Dino duluan yang sms aku! Aku sama dia itu hanya sahabatan, kamu itu gak berhak ya melarang aku!” jawabku.
“Kalau kamu sekali lagi ketahuan lagi bersama Dino, kamu akan tahu akibatnya. Inget!!” Dilla makin nyolot, dia mendorongku sampai jatuh dan langsung meninggalkanku.
“Ahh auu!” aku mendesah, telapak tanganku luka karena didorong Dilla.

Bel terakhir sekolah berbunyi, dan akhirnya pulang. Biasanya aku pulang sekolah sama Dino, tapi karena aku lagi bete, jadi aku lagi malas mau pulang sama dia. Dino memanggilku dari kejauhan, “Fitryy.. Fitryy tunggu!!” dia teriak. Aku tak menghiraukan, aku santai saja berjalan, dan Dino akhirnya mengejarku. Sesampai dia di sampingku, Dino bertanya.

“Kamu kenapa sih? Gak nungguin aku, aku panggil juga, huuh” napasnya terengah-engah karena mengejarku tadi.
“Gak apa-apa, males” jawabku singkat. Dino menatapku bingung, seakan bertanya-tanya. Senyap.
“Apakah karena Dilla? Dia menghampirimu lagi?” tanya Dino pelan. Aku menggangguk.
“Fit, kamu jangan takut sama siapa yang akan menyakitimu, aku selalu di sampingmu Fit, selalu. Percayalah.”
Aku tersenyum, “terima kasih Dino.”
“Mari kita pulang..”

Saat sore tiba, aku biasanya selalu bermain sama Dino, jalan-jalan, makan bersama, main di pantai dan duduk bersama sambil melihat matahari senja. Hal-hal itulah yang tak bisa aku lupakan saat sedang bersamanya. Dan sore ini, kami melakukan itu bersama-sama lagi. Jam digital di tanganku menunjukkan pukul 17.20. Kami akan menunggu senja, dan ingin melihat sunset. Aku dan Dino duduk di pinggiran pasir pantai sambil menatap matahari. Beberapa menit lagi sunset akan terlihat. Hening agak lama.

“Fit,” itu kalimat pertama yang muncul dari Dino sejak sekitar setengah jam yang lalu kami terdiam.
“Ya?” jawabku.
“Aku.. Aku mau pindah sekolah Fit” aku langsung menoleh ke Dino.
“Ka.. mu, mau pindah sekolah Din?” Dino mengangguk.

Oh Tuhan, betapa sedihnya, teman, bahkan orang yang aku sayang akan pergi meninggalkan aku. Hatiku terasa tergores.
“Aku tahu, kamu sedih Fit. Tapi aku janji. Aku gak bakal lupain kamu, kita masih bisa komunikasi kan? Lewat telepon? Nanti juga pas liburan aku akan menjumpai kamu. Aku sayang kamu Fit” ucap Dino sambil menyeka air mataku. Aku hanya menganggukkan kepala. Aku merasakan, hari ini adalah hari yang sangat panjang. Dimana senja inilah yang banyak meninggalkan kenangan bersamamu, aku akan menyimpan perasaan ini.

SELESAI


***
Cerpen Karangan: Zilvani Aprianti
Facebook: Zilvani Aprianti
kategori: Cerpen Perpisahan
Sumber : cerpenmu

Suara knalpot, teriakan dan klakson membuat suasana jalan semakin ricuh, ya beginilah suasana Jakarta di pagi hari selalu dipenuhi oleh hiruk pikuknya lalu lalang kendaraan walaupun weekend sekali pun tetap saja kemacetan itu tak pernah berkurang. Seperti mengalami sebuah dejavu aku seakan dapat melihat apa yang akan terjadi, Pak Supir yang telah mendapatkan cela ke luar dari kemacetan langsung mengangkat pedal dan mempercepat laju jalan. Tanpa sadar aku berteriak histeris melihat mobil taksi yang ku tumpangi akan mengalami kecelakaan.

“Pak Awaaas ada anak kecil di depaaan!” sopir taksi itu pun kaget dan langsung menginjak rem untuk menghindari anak kecil itu. “Nyiiiit!! Dug!!” kepalaku terbentur jendela mobil taksi sebelah kanan. Dengan menahan rasa sakit tak berapa lama kemudian terdengar suara, “Braaak!” mobil belakang menabrak taksi yang ku tumpangi sampai supir taksi harus memutar setir untuk menahan agar tidak menabrak mobil lain, suara gesekan ban mobil dan aspal pun membuat telingaku semakin sakit.

“Nyiiiiit… Dug… Braaak!”
Aku pun tak sadarkan diri, yang ku rasakan sekarang hanyalah hening, pening, sakit, dan pusing.

—

Hingar bingar cahaya lampu pesta menerangi gelapnya malam, kini ku berada di kerumunan orang yang sama sekali tak aku kenal, “kenapa aku bisa berada di tempat ini?” namun yang membuatku semakin bingung mengapa aku sini memakai baju seperti seorang pengantin? tak berapa lama kemudian ada sosok pria rupawan yang memakai jas tersenyum bahagia lalu berjalan menuju arahku.

“Sayang, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Semuanya sudah menunggu kamu” kata sosok pria itu.
Tanpa membalas sepatah kata pun aku berjalan menuju Mamaku, nampak sosok pria itu terkejut melihat tingkah anehku. “Ma, acara pernikahan siapa ini?” tanyaku pada Mama.
“Reva, di hari pernikahanmu ini kamu jangan bercanda ya. Gio dan penghulu sudah menunggu sayang, acara akan segera dimulai” ucap Mama yang kemudian membuatku kaget.
“Apa acara pernikahanku Ma? Sejak kapan aku memutuskan untuk menikah? Dan siapa itu Gio? Aku tidak mengenalnya Ma.” Jelasku.

Mendengar pernyataanku pria itu pun menghampiriku dan berkata.
“Reva, kita pacaran sudah 3 tahun dan kita juga sudah bertunangan setahun yang lalu. Sayang kamu jangan bercanda di hari bahagia kita ya.”
“Hei, kamu jangan asal ngarang cerita ya. Aku ini baru bulan kemarin lulus SMA bagaimana bisa aku telah berpacaran denganmu selama 3 tahun dan bertunangan denganmu selama 1 tahun?” Jawabku mulai emosi mendengar pernyataan ngawur dari pria itu.
“Reva, kamu nggak lagi ngelantur kan nak? Kamu sudah wisuda sayang kamu sudah menjadi seorang sarjana” Kata Mama kepadaku.

Aku pun semakin dibuat bingung dengan kenyataan yang tiba-tiba muncul dalam hidupku, bagaimana bisa aku tumbuh secepat itu. Bagaimana bisa aku melewatkan masa selama 4 tahun? Dan kini seketika semua yang ada dalam pandanganku pun berputar bak komedi putar dan semuanya mulai samar dalam pandanganku. Aku hanya mampu mendengar suara seorang laki-laki berkata, “Sebaiknya acara pernikahan ini saya batalkan saya pak penghulu, saya tidak akan tega untuk memaksa orang yang tidak mau menikah dengan saya.” Dan suara itu pun mulai menghilang, sunyi dan sepi yang mampu aku rasakan.

Setelah pembatalan pesta penikahan itu aku menjalani terapi untuk memulihkan ingatanku, namun setiap kali menjalani terapi aku selalu berteriak histeris dan ketakutan. Sampai akhirnya ku putuskan untuk berhenti memulihkan ingatanku. Kini 1 minggu sudah aku tak berjumpa dengan Gio, setiap kali Dia meneleponku selalu tak ku hiraukan, sms tak pernah ku baca bahkan ketika ia datang ke rumah pun aku selalu mencari alasan agar tak bertemu dengannya.

Tapi sore ini rasanya ada yang berbeda, tiba-tiba aku ingin sekali membuka sms darinya, “ini sms apa cerpen panjang sekali,” gerutuku dalam hati sebelum aku benar-benar membaca dan memahami isi pesan tersebut.

“Reva sayang, aku tahu bahwa sekarang kamu telah melupakanku. Dan aku tahu untuk mengembalikkan ingatanmu tetangku sangatlah tidak mudah. Aku juga tahu kamu merasa risau dan tak nyaman saat bersamaku aku tak mengerti apa yang membuatmu seperti itu, aku sempat berpikir apa aku pernah melakukan kesalahan besar sehingga kamu tak mengizinkan ingatan tentangku kembali? Tapi di sisi lain aku tetap selalu percaya bahwa cintamu kepadaku dan cinta kita tak akan pernah terlupakan sampai kapan pun.”

“Maafkan aku jika harus meninggalkanmu, mungkin ini satu-satunya cara terbaik untuk menenangkan pikiran dan memulihkan ingatanmu. Tapi sebelum aku pergi izinkan aku memeluk dan bertemu denganmu sekali saja, aku tunggu kedatanganmu besok jam 4 sore di Bandara.” Selesai membaca pesan dari Gio tak terasa air mata mulai membasahi pipiku dan tiba-tiba aku merasakan sesak untuk bernapas saat itu juga semua memori dan kenanganku bersama Gio kembali.

Aku mengingat semua kejadian yang selama ini aku lupakan, bagaimana aku bertemu dengan Gio, berpacaran, bertunangan dan sampai akhirnya kita memutuskan untuk menikah setelah aku dan dia resmi menjadi sarjana karena aku tak mau jika harus berjauhan lebih lama dengannya. Mataku terbelalak melihat jam tepat pukul 03.45, Oh tidak 15 menit lagi Gio akan meninggalkanku lagi. Saat itu juga aku beranjak dari tempat tidur dan meminta Papa mengantarkanku ke bandara, namun dewi fortuna kini tak ada di pihakku tepat saat aku sampai di bandara pesawat yang ditumpangi Gio sudah tinggal landas. Tak bisa menerima kenyataan akan semua ini aku pun mulai menangis dan berteriak histeris.

“Tidaaaak! Giooo please jangan tinggalkan aku.. Maafkan aku jika selama ini melupakanmu Gio!!! jangan pergiii!!”

Namun sentuhan hangat membuyarkan mimpiku, “Reva, sayang hey bangun… kamu kenapa?” Dan saat ku buka mata semua pandangan penoton bioskop tertuju kepadaku. Dengan tersenyum menahan malu aku pun berkata, “Maaf, karena terlalu mendramatisir dan menghayati filmnya jadi sampai terbawa mimpi hehehe.” Kemudian Aku berbisik di telinga Gio.
“Sayang, aku tak akan sanggup jika harus kehilanganmu.” Ku tatap Gio dengan tatapan manja.

Karena melihat sikap manjaku Gio pun memeluk dan mencium keningku sambil berbisik juga, “Apapun yang terjadi jika kamu mengalami amnesia aku tidak akan pernah meninggalkanmu walau kamu sendiri yang tak mengizinkanku berada di sampingmu. Ingatlah 1 pesan dariku, “Kau mampu melupakanku tapi bukan dengan Cintaku.” Mendengar kata-kata Gio aku pun tersenyum penuh kebahagiaan dan semakin mempererat pelukannya.


***
Cerpen Karangan: Nur Widayanti
Blog: https://widagezy.wordpress.com
Nama: Nur Widayanti
Hobi: Menulis (Pantun, Puisi, Cerpen dan lainnya.), Membaca, Memasak dan Bernyanyi.

kategori: Cerpen Cinta Romantis
Sumber : cerpenmu

Bagai tangis ombak mendera
Insan tiada apa berkata
Jerit tangis semua lah ada
Bukanlah sepi bak gurun sahara
Terjatuh terguling semua insan
Tanda kan berakhir kehidupan
Tak terselesaikan satu harapan
Ialah mendapat banyak amalan
Luasnya mahsyar kini menanti
Mungkinkah ini yang ditakuti
Oleh semua insan di bumi
Dihisab amalan sesudah mati
Syurga neraka di depan mata
Tak sesiapa dapat menerka
Amal ialah penentu kita
Kan kemana diri dibawa
Neraka menggemakan tangis dan rintih
Penghuni syurga berakhlak terpuji
Hidup disana kekal abadi
Tiada manusia dapat mengingkari
Wahai manusia saat ini
Diri sendiri yang memilih
Kemana diri kan pergi
Syurga neraka sedang menanti

Oleh : Arianto


Puisi Cinta
Sumber : lokerpuisi

Saat Pagi Buta...
Radarku menemukan mu dikala pagi buta
Menulisan sesuatu yang ku anggap pantas untuk menyapa mu
Sekejap.....
Kamu menuliskan balasannya
Sejak pagi buta.... Saat radarku menemukanmu
Sejak itu hatiku pikiranku kembali memasuki dimensi waktu dan mulai memutar banyak kisah mundur yang ternyata indah....
Kamu hadir disaat kerisauanku memuncah...
Kamu mengisinya dengan banyak kisah...cerita dan sepenggal kenangan yang sungguh ku lupa...
Namun sosok manis mu tak pernah pergi dari ingatan ku
Senyum terindah yang pernah ku lihat....
Akankah aku dapat melihatnya kembali setelah puluhan waktu melintas pergi....
Bahkan sejauh ingatan yang terbatas oleh banyak hal yang tersia sia....
Seiring berjalannya waktu....
Menunggu sebuah pertemuan bagaikan bertahun lamanya tak bersabar padahal hanya tinggal hitungan hari
Tapi hari itu datang juga dengan tanpa rencana dan kamu telah ada di depan pintu gerbang hati yang terbuka
Aku.... Kamu.....
Memandangi kenangan dengan cara yang indah
Kembali merambah jejak jejak masa yang masih tertinggal dalam ingatan
Membarakan lagi getar hati yang terlupa lama
Dengan pandangan yang menyejukkan...takjub... berbalut banyak kerinduan yang mulai bermekaran
Sekejap namun mampu membuat semua kekosongan dan hampa udara di dalam sukma terisi banyak kesejukan oksigen dikala pagi buta
Dalam suatu waktu yang juga tidak pernah terencana....
Kita....aku....kamu....
Bertemu dalam teriknya sore
Namun mampu membuat kesejukkan dengan semua hal yang indah....yang kita lalui saat itu
Genggaman tanganmu....hangat dan berkeringat....
Getarannya menembus pori pori kulitku berjalan dalam aliran darahku...menuju ke jantung hati ku...dan tergetar sukmaku....
Indah dan indah....kata itu yang kurasakan sangat dalam
Kecupan kerinduan yang lama
Sekilas dekapan yang tak sengaja....
Atau rasa yang bergejolak di dalam dada.... Membuat semua hal menjadi begitu nyata...
Waktu seakan begitu cepat...sekejap yang indah dan membekas harap juga rindu
Seperti mimpi terindah yang tak pernah habis....
Ingin bersama lagi dalam waktu yang lama
Merindukannya lagi walau baru saja bersama
Ingin rasanya mengisi waktu lama yang tersia sia....
Mengembalikan semua asa dan harapan mu kembali nyata
Tak pernah berubah hingga saat kembali saling melihat dan menggenggam
Bahkan ingin berpeluk lama hingga waktu berganti
Memecahkan semua kerinduan yang lama menjadi nyata dan takkan pergi lagi dan menghilang dalam sebuah sepi yang panjang
Jangan menghilang lagi....
Bahkan saat kamu pergi dan kembali....
Karena setelah pagi buta.....
Aku tak akan meninggalkan mu lagi dan menunggu disini dalam doa, diam dan sepi
Hanya ada begitu banyak rindu...sampai kuberikan padamu saat kita bertemu....

Oleh :Rainy Zikri

Puisi Cinta
Sumber : lokerpuisi
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Filemon Gulö

  • Popular
  • Comments
  • Archives
    1. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
    2. Keterkaitan Wawasan Nusantara Dan Otonomi Daerah Di Indonesia
    3. Keterkaitan Otonomi Daerah Dengan Wawasan Nusantara
    4. KUHP Pasal 351 - 358 Tentang Penganiayaan
    5. KUHP Pasal 267 - 276 Tentang Pemalsuan Surat
    6. Manfaat dan Khasiat Tanaman Ciplukan
    7. Ya'ahowu Adalah Salam Ono Niha Yang Bermakna
    8. Pancasila Cuma Jadi Alat Kekuasaan
    1. Jan 21
    2. Jan 12
    3. Jan 11
    4. Jan 10
    5. Jan 08
    6. Des 21
    7. Des 15
    8. Des 12
    9. Des 11
    10. Des 10
    11. Des 07
    12. Nov 24
    13. Nov 22
    14. Nov 20
    15. Nov 13
    16. Nov 12
    17. Nov 10
    18. Nov 05
    19. Okt 26
    20. Okt 25
    21. Okt 24
    22. Okt 13
    23. Okt 12
    24. Okt 06
    25. Sep 30
    26. Sep 29
    27. Sep 26
    28. Sep 23
    29. Sep 22
    30. Sep 21
    31. Sep 20
    32. Sep 19
    33. Sep 17
    34. Sep 16
    35. Sep 12
    36. Sep 10
    37. Sep 04
    38. Sep 01
    39. Agu 31
    40. Agu 28
    41. Agu 26
    42. Agu 25
    43. Agu 24
    44. Agu 19
    45. Agu 18
    46. Agu 17
    47. Agu 14
    48. Agu 12
    49. Agu 10
    50. Agu 07
    51. Agu 01
    52. Jul 28
    53. Jul 27
    54. Jul 22
    55. Jul 18
    56. Jul 17
    57. Jul 13
    58. Jul 10
    59. Jul 07
    60. Jul 06
    61. Jul 05
    62. Jul 03
    63. Jul 01
    64. Jun 29
    65. Jun 26
    66. Jun 25
    67. Jun 23
    68. Jun 05
    69. Mei 13
    70. Mei 10
    71. Mei 07
    72. Mei 06
    73. Apr 11
    74. Apr 10
    75. Apr 06
    76. Mar 27
    77. Mar 22
    78. Mar 20
    79. Mar 14
    80. Mar 13
    81. Mar 11
    82. Mar 10
    83. Mar 09
    84. Mar 08
    85. Mar 07
    86. Mar 05
    87. Mar 04
    88. Mar 03
    89. Mar 02
    90. Mar 01
    91. Feb 29
    92. Feb 28
    93. Feb 27
    94. Feb 26
    95. Feb 25
    96. Feb 24
    97. Feb 23
    98. Feb 22
    99. Feb 21
    100. Feb 18
    101. Feb 17
    102. Feb 16
    103. Feb 15
    104. Feb 14
    105. Feb 12
    106. Feb 11
    107. Feb 10
    108. Feb 08
    109. Feb 07
    110. Feb 06
    111. Feb 05
    112. Feb 04
    113. Feb 03
    114. Feb 02
    115. Feb 01
    116. Jan 31
    117. Jan 30
    118. Jan 29
    119. Jan 28
    120. Jan 27
    121. Jan 26
    122. Jan 25
    123. Jan 24
    124. Jan 22
    125. Jan 21
    126. Jan 19
    127. Jan 18
    128. Jan 17
    129. Jan 14
    130. Jan 12
    131. Jan 11
    132. Jan 10
    133. Jan 09
    134. Jan 08
    135. Jan 07
    136. Jan 06
    137. Jan 04
    138. Jan 03
    139. Des 22
    140. Des 21
    141. Des 20
    142. Des 19
    143. Des 17
    144. Des 16
    145. Des 14
    146. Des 13
    147. Des 11
    148. Des 10
    149. Des 09
    150. Des 08
    151. Des 07
    152. Des 06
    153. Des 05
    154. Des 04
    155. Des 03
    156. Des 01
    157. Nov 30
    158. Nov 29
    159. Nov 27
    160. Nov 26
    161. Nov 25
    162. Nov 23
    163. Nov 22
    164. Nov 21
    165. Nov 16
    166. Nov 15
    167. Nov 12
    168. Nov 09
    169. Nov 08
    170. Nov 06
    171. Nov 05
    172. Nov 03
    173. Nov 02
    174. Nov 01
    175. Okt 28
    176. Okt 27
    177. Okt 26
    178. Okt 25
    179. Okt 23
    180. Okt 19
    181. Okt 18
    182. Okt 14
    183. Okt 11
    184. Sep 24
    185. Sep 17
    186. Sep 15
    187. Sep 13
    188. Sep 12
    189. Sep 08
    190. Sep 05
    191. Agu 31
    192. Agu 30
    193. Agu 28
    194. Agu 27
    195. Agu 24
    196. Agu 21
    197. Agu 20
    198. Agu 19
    199. Agu 17
    200. Agu 16
    201. Agu 10
    202. Agu 09
    203. Jun 24
    204. Sep 28
    205. Jul 13
    206. Jun 26
    207. Jun 19
    208. Jun 01
    209. Mei 25
    210. Apr 21
  • Buzz
  • Twitter
  • Facebook
  • RSS
  • Email

Advertisement

Recent Posts

Blogroll

  • Documentation
  • Plugins
  • Suggest Ideas
  • Support Forum
  • Themes
  • WordPress Blog
  • WordPress Planet

Advertisement

  • Home
  • About
  • Archives
  • Full Width
  • Links
  • Theme Options
Copyright 2017 Filemon. All rights reserved.