Siarlingkungan.com // Aceh - Seorang warga ditemukan tewas akibat terseret arus kencang Sungai (Krueng) Baru. Menurut informasi korban yang diketahui bernama Miswardi (39) merupakan warga Dusun Alue Trienggadeng, Desa Kayee Aceh, Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Jasad korban ditemukan warga pada Kamis Sore (10/9/2015). Dimana ada seorang warga yang melihat jasad korban saat dihanyutkan arus sungai Krueng Baru tepatnya di depan komplek Pesantren Puskiyai Aceh sekitar Pukul 18.45 WIB saat azan magrib berkumandang.
Menurut seorang saksi mata yang ketika itu turut menolong dan mengangkat korban dari dalam sungai kepada wartawan, Jum'at (11/9/2015) mengatakan, dari informasi yang didapatnya, diketahui korban tenggelam sekitar jam 15.00 WIB saat pulang setelah mencari ikan di kawasan Alue Buloh bagian hulu sungai Krueng Baru. Korban pulang menggunakan ban pelampung. Saat mengarungi derasnya arus sungai, rakit yang ditumpangi korban terbalik dihantam arus.
Informasi yang dimuat dalam situs web Aceh Terkini, Kemungkinan korban tidak bisa berenang, saat rakit terbalik, korban langsung tenggelam, sementara abang ipar korban yang sama-sama mencari ikan lansung menyelam untuk mencari korban.
Akan tetapi, karena air sungai sedang keruh akibat derasnya hujan, ipar korban yang bernama Zulkifli juga warga yang sama, tidak bisa menemukan korban dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.
“Kita melihat korban hanyut dibawa arus sekitar jam 18.45 WIB saat azan magreb berkumandang,” sebut saksi mata tersebut.
Miril Adha, Kepala Desa Kayee Aceh secara terpisah mengungkapkan, korban diketahui sudah 4 hari yang lalu pergi ke kawasan Alue Buloh dihulu Sungai Krueng Baru bersama abang iparnya Zulkifli untuk mencari ikan dengan membawa perlengkapan tangkap ikan.
Perjalanan menuju Alue Buloh memakan waktu satu hari berjalan kaki atau lebih kurang 30 kilometer dari kampung halaman korban.
“Biasanya mereka menuju Alue Buloh dengan berjalan kaki, pulangnya naik rakit ban dalam mobil mengikuti aliran sungai, mungkin hari ini naas bagi korban,” ungkap Miril singkat. (Rizal/)
_____
Editor : Kelvin
Jasad korban ditemukan warga pada Kamis Sore (10/9/2015). Dimana ada seorang warga yang melihat jasad korban saat dihanyutkan arus sungai Krueng Baru tepatnya di depan komplek Pesantren Puskiyai Aceh sekitar Pukul 18.45 WIB saat azan magrib berkumandang.
Menurut seorang saksi mata yang ketika itu turut menolong dan mengangkat korban dari dalam sungai kepada wartawan, Jum'at (11/9/2015) mengatakan, dari informasi yang didapatnya, diketahui korban tenggelam sekitar jam 15.00 WIB saat pulang setelah mencari ikan di kawasan Alue Buloh bagian hulu sungai Krueng Baru. Korban pulang menggunakan ban pelampung. Saat mengarungi derasnya arus sungai, rakit yang ditumpangi korban terbalik dihantam arus.
Informasi yang dimuat dalam situs web Aceh Terkini, Kemungkinan korban tidak bisa berenang, saat rakit terbalik, korban langsung tenggelam, sementara abang ipar korban yang sama-sama mencari ikan lansung menyelam untuk mencari korban.
Akan tetapi, karena air sungai sedang keruh akibat derasnya hujan, ipar korban yang bernama Zulkifli juga warga yang sama, tidak bisa menemukan korban dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.
“Kita melihat korban hanyut dibawa arus sekitar jam 18.45 WIB saat azan magreb berkumandang,” sebut saksi mata tersebut.
Miril Adha, Kepala Desa Kayee Aceh secara terpisah mengungkapkan, korban diketahui sudah 4 hari yang lalu pergi ke kawasan Alue Buloh dihulu Sungai Krueng Baru bersama abang iparnya Zulkifli untuk mencari ikan dengan membawa perlengkapan tangkap ikan.
Perjalanan menuju Alue Buloh memakan waktu satu hari berjalan kaki atau lebih kurang 30 kilometer dari kampung halaman korban.
“Biasanya mereka menuju Alue Buloh dengan berjalan kaki, pulangnya naik rakit ban dalam mobil mengikuti aliran sungai, mungkin hari ini naas bagi korban,” ungkap Miril singkat. (Rizal/)
_____
Editor : Kelvin
Jakarta Selatan [Siarlingkungan] - Polda Metro Jaya masih mendalami kasus penembakan kantor Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hasil olah TKP, penyisiran dan rekonstruksi menunjukkan tembakan dilepaskan pelaku dari dalam mobil.
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari) |
"Ya kemungkinan besar itu ditembakkan dari arah sejajar di jalan layang. Dan juga diduga pelaku ngelepas tembakan itu di dalam mobil," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/9/2015).
Dari informasi yang dimuat dalam situs web Liputan6, Dugaan pelaku menggunakan mobil ini muncul karena polisi belum dapat menemukan selongsong peluru. Penyidik terus menyisir dan berupaya menemukan alat bukti tersebut.
"Jadi selongsong belum ditemukan. Dari situ ada dugaan kalau si pelaku melepas tembakan dari dalam mobil. Ya kan kalau dalam mobil (tembaknya) itu selongsong bisa jatuh di dalam," jelas Khrisna.
Menurut dia, penyidik memiliki cara lain untuk menemukan selongsong maupun senjata rakitan yang digunakan pelaku. Namun, semua masih harus terus didalami.
"Itu teknik penyidikan. Rahasia," singkat Khrisna.
Yang jelas, lanjut dia, dari hasil uji Laboratorium Forensik Polri, sudah tergambar dari mana arah penembakan. Penembakan diduga kuat dilakukan dari jalan layang dan berjarak 35 meter. Hasil uji lubang di kaca setebal 5 milimeter ini juga mengungkapkan jika pelaku memakai senjata rakitan karena lubangnya tak sempurna.
"Jika ditarik lurus sesuai lubang, ini jarak 35 meter. Lubangnya enggak sempurna dan menguatkan kalau ini rakitan," tutur Khrisna.
Dia juga membantah keras pelaku tengah menargetkan seseorang dalam peristiwa itu. Sebab jika pelaku menyasar seseorang, sulit pelaku untuk bisa mendeteksi keberadaan orang yang disasar dari jarak 35 meter dengan pistol rakitan.
"Kalau menargetkan seseorang tentu tidak menembak kaca. Kemungkinan bukan menarget orang. Dari luar tidak terlihat siapa yang duduk di dalamnya," tutup Khrisna. (Bob/Ado)
_____
Editor : Kelvin
Editor : Kelvin