Pekanbaru [Siarlingkungan] - Tim Operasional Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Raya meringkus seorang pelaku pembegalan bernama Agus Riyanto alias Agus alias Agus Ketek (19) yang merupakan bagian dari komplotan begal yang kerap beraksi di wilayah Kecamatan Bukit Raya. Bersama pelaku, empat unit sepeda motor berhasil diamankan dan polisi masih memburu delapan pelaku lainnya.
Tertangkapnya Agus, berawal dari penyelidikan atas laporan korban bernama Ilham Arrosyady (19) yang mengaku telah begal oleh Agus Cs saat melintas di traffic light persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Utama (Tengku Bey), Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kamis (28/10/2015), silam sekitar pukul 01.00 WIB.
"Saat korban berhenti di traffic light Simpang Tiga, pelaku bersama komplotannya yang sudah mengikuti korban dari arah belakang langsung memepet korban dan mencabut kunci sepeda motor korban. Lantas, Agus Cs mendorong sepeda motor korban ke arah Jalan Parit Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bukit Raya, AKP Ricky Ricardo SIK didampingi Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, Jumat (27/11/2015).
Menurut Ricky, setibanya di Jalan Parit Indah, Agus Cs langsung melancarkan aksinya membegal korban dengan menodong korban menggunakan pisau dapur, kemudian merampas sepeda motor dan mengambil barang-barang berharga milik korban termasuk handphone milik korban. Telah menjadi korban begal, korban membuat laporan ke Polsek Bukit Raya dan langsung melakukan penyelidikan.
"Setelah dilakukan penyelidikan, Agus Cs berhasil diidentifikasi dan petugas langsung melakukan pengejaran. Pada hari Selasa (24/11/2015) sekitar pukul 22.00 WIB, kita berhasil meringkus Agus saat berada di kediamannya Jalan Pandawa, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya. Usai meringkus Agus, kita lakukan pengembangan mengejar rekan-rekan pelaku," kata Ricky.
Ia menjelaskan, lakukan pengembangan mengejar rekan-rekan Agus, petugas kemudian mengarah ke Hotel Palace yang berada di Jalan Kuantan Raya, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh, namun hasilnya nihil. Dilanjutkan menuju kesebuah rumah di Jalan Lokomotif, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh dan saat penggerebekan, rekan-rekan pelaku berhasil melarikan diri.
"Namun, di rumah tersebut kita berhasil mengamankan satu unit sepeda motor bermesin pabrikan Honda yang dimodifikasi konsep motorcross. Selanjutnya kita menuju ke sebuah rumah yang berada di Gobah tempat tinggal salah seorang pelaku berjenis kelamin perempuan yang bertugas sebagai pengintai dalam komplotan Agus Cs. Sayangnya, pelaku yang dimaksud sedang tidak berada di kediamannya," jelasnya.
Dilanjutkan Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, usai melakukan perburuan di Pekanbaru, tim operasional langsung berangkat menuju ke Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk menjemput barang hasil kejahatan komplotan Agus Cs. Hasilnya, petugas mendapat tamahan barang bukti empat unit sepeda motor yang terdiri dari dua unit Kawasaki KLX dan masing-masing satu unit Honda Vario dan Honda Beat.
"Pelaku Agus berikut lima unit sepeda motor hasil kejahatan bersama komplotannya diamankan ke Polsek Bukit Raya, terhadap pelaku untuk kemudian menjalani proses pemeriksaan lanjutan," ucap Kanit.
Tertangkapnya Agus, berawal dari penyelidikan atas laporan korban bernama Ilham Arrosyady (19) yang mengaku telah begal oleh Agus Cs saat melintas di traffic light persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Utama (Tengku Bey), Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kamis (28/10/2015), silam sekitar pukul 01.00 WIB.
"Saat korban berhenti di traffic light Simpang Tiga, pelaku bersama komplotannya yang sudah mengikuti korban dari arah belakang langsung memepet korban dan mencabut kunci sepeda motor korban. Lantas, Agus Cs mendorong sepeda motor korban ke arah Jalan Parit Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bukit Raya, AKP Ricky Ricardo SIK didampingi Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, Jumat (27/11/2015).
Menurut Ricky, setibanya di Jalan Parit Indah, Agus Cs langsung melancarkan aksinya membegal korban dengan menodong korban menggunakan pisau dapur, kemudian merampas sepeda motor dan mengambil barang-barang berharga milik korban termasuk handphone milik korban. Telah menjadi korban begal, korban membuat laporan ke Polsek Bukit Raya dan langsung melakukan penyelidikan.
"Setelah dilakukan penyelidikan, Agus Cs berhasil diidentifikasi dan petugas langsung melakukan pengejaran. Pada hari Selasa (24/11/2015) sekitar pukul 22.00 WIB, kita berhasil meringkus Agus saat berada di kediamannya Jalan Pandawa, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya. Usai meringkus Agus, kita lakukan pengembangan mengejar rekan-rekan pelaku," kata Ricky.
Ia menjelaskan, lakukan pengembangan mengejar rekan-rekan Agus, petugas kemudian mengarah ke Hotel Palace yang berada di Jalan Kuantan Raya, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh, namun hasilnya nihil. Dilanjutkan menuju kesebuah rumah di Jalan Lokomotif, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh dan saat penggerebekan, rekan-rekan pelaku berhasil melarikan diri.
"Namun, di rumah tersebut kita berhasil mengamankan satu unit sepeda motor bermesin pabrikan Honda yang dimodifikasi konsep motorcross. Selanjutnya kita menuju ke sebuah rumah yang berada di Gobah tempat tinggal salah seorang pelaku berjenis kelamin perempuan yang bertugas sebagai pengintai dalam komplotan Agus Cs. Sayangnya, pelaku yang dimaksud sedang tidak berada di kediamannya," jelasnya.
Dilanjutkan Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, usai melakukan perburuan di Pekanbaru, tim operasional langsung berangkat menuju ke Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk menjemput barang hasil kejahatan komplotan Agus Cs. Hasilnya, petugas mendapat tamahan barang bukti empat unit sepeda motor yang terdiri dari dua unit Kawasaki KLX dan masing-masing satu unit Honda Vario dan Honda Beat.
"Pelaku Agus berikut lima unit sepeda motor hasil kejahatan bersama komplotannya diamankan ke Polsek Bukit Raya, terhadap pelaku untuk kemudian menjalani proses pemeriksaan lanjutan," ucap Kanit.
Berdasarkan pemberitaan HalloRiau, hasil pemeriksaan, mantan Kanit Reskrim Polsek Rumbai Pesisir tersebut menuturkan, jika pelaku mengaku sudah puluhan kali melakukan aksi begal bersama komplotannya, sejak bulan Juni 2015 hingga Nopember 2015. Setiap kali menjalankan aksinya, Aus Cs selalu menjalankan aksinya secara bergerombol dan kemudian hasil kejahatannya dijual ke wilayah Kabupaten Kuansing.
"Pelaku sudah kita periksa dan dari pengakuannya, sudah 23 kali melakukan aksi begal yang seluruhnya berada di wilayah hukum Polsek Bukit Raya. Hasil kejahatannya, selalu dijual ke wilayah Kabupaten Kuansing yang terdiri dari jenis sepeda motor matik berbagai merk dan motorcross dari pabrikan Kawasaki," tuturnya.
Sementara itu, pengakuan Agus saat ditanyai wartawan, aksi begal tersebut dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan juga untuk berfoya-foya bersama rekannya, bahkan pria pengangguran itu menuturkan jika uang hasil penujualan sepeda motor curian tersebut digunakan untuk membayar jasa Pekerja Seks Komersial (PSK). Setiap satu unit sepeda motor jenis matik dihargai pelaku mulai Rp1,2 juta sampai Rp2 juta.
"Sedangkan Kawasaki KLX saya jual dikisaran harga Rp5 juta sampai Rp7 juta, karena peminatnya banyak dan orang lebih suka beli yang bodongnya dari pada baru. Saya jualnya ke Kuansing saja, uangnya untuk foya-foya," aku pelaku.
Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif dan petugas masih memburu delapan orang rekan pelaku yang berhasil melarikan diri saat penggerebekan oleh petugas.
"Pelaku sudah kita periksa dan dari pengakuannya, sudah 23 kali melakukan aksi begal yang seluruhnya berada di wilayah hukum Polsek Bukit Raya. Hasil kejahatannya, selalu dijual ke wilayah Kabupaten Kuansing yang terdiri dari jenis sepeda motor matik berbagai merk dan motorcross dari pabrikan Kawasaki," tuturnya.
Sementara itu, pengakuan Agus saat ditanyai wartawan, aksi begal tersebut dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan juga untuk berfoya-foya bersama rekannya, bahkan pria pengangguran itu menuturkan jika uang hasil penujualan sepeda motor curian tersebut digunakan untuk membayar jasa Pekerja Seks Komersial (PSK). Setiap satu unit sepeda motor jenis matik dihargai pelaku mulai Rp1,2 juta sampai Rp2 juta.
"Sedangkan Kawasaki KLX saya jual dikisaran harga Rp5 juta sampai Rp7 juta, karena peminatnya banyak dan orang lebih suka beli yang bodongnya dari pada baru. Saya jualnya ke Kuansing saja, uangnya untuk foya-foya," aku pelaku.
Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif dan petugas masih memburu delapan orang rekan pelaku yang berhasil melarikan diri saat penggerebekan oleh petugas.
(Halloriau/Barkah)
Editor : Kelvin
Sengeti, Jambi [Siarlingkungan] - Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (26/11), terjadi di km 29 Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Sebuah mobil dinas polisi mengalami kecelakaan tunggal, setelah menabrak tebing di pinggir jalan.
Informasi yang berhasil dirangkum, mobil yang dikendarai ajudan Kapolres Muaro Jambi tersebut melaju dari arah Jambi menuju Polres Muaro Jambi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Dari keterangan warga sekitar lokasi kecelakaan, Sumirah (50), pada saat kejadian dirinya mau menampung air hujan dan terdengar suara keras seperti orang tabrakan dua kali dari atas rumahnya.
"Pas saya lihat ternyata ada mobil polisi yang nabrak tebing jalan," ungkapnya.
Berdasarkan pemberitaan Metrojambi, Sumirah mengatakan, setelah kejadian dirinya melihat banyak polisi datang ke lokasi tersebut. "Banyak polisi datang, lalu mobil tersebut ditarik dan dibawa pergi," tandasnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Muaro Jambi, AKP Arie, belum dapat dimintai keterangannya terkait kejadian ini. Ketika dihubungi via telpon selulernya tak ada jawaban meskipun bernada aktif.
Informasi yang berhasil dirangkum, mobil yang dikendarai ajudan Kapolres Muaro Jambi tersebut melaju dari arah Jambi menuju Polres Muaro Jambi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Dari keterangan warga sekitar lokasi kecelakaan, Sumirah (50), pada saat kejadian dirinya mau menampung air hujan dan terdengar suara keras seperti orang tabrakan dua kali dari atas rumahnya.
"Pas saya lihat ternyata ada mobil polisi yang nabrak tebing jalan," ungkapnya.
Berdasarkan pemberitaan Metrojambi, Sumirah mengatakan, setelah kejadian dirinya melihat banyak polisi datang ke lokasi tersebut. "Banyak polisi datang, lalu mobil tersebut ditarik dan dibawa pergi," tandasnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Muaro Jambi, AKP Arie, belum dapat dimintai keterangannya terkait kejadian ini. Ketika dihubungi via telpon selulernya tak ada jawaban meskipun bernada aktif.
(Sudir Putra)
*Keterangan foto : Mobil dinas polisi yang mengalami kecelakaan di Sekernan, Muaro Jambi/metrojambi/istimewa
_____
Editor : Kelvin