Siarlingkungan.com // Jakarta - Salah satu peristiwa langit yang akan terjadi tahun ini adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Momen tersebut menjadi istimewa bagi Indonesia karena hanya bisa diamati di wilayah Tanah Air pada Rabu 9 Maret 2016.
12 provinsi Nusantara akan dapat menyaksikan gerhana matahari total - saat sang surya diselubungi kegelapan. 1 dari 12 Provinsi Nusantara adalah Jayapura yang mengalami Gerhana Matahari Terlama di seluruh Indonesia.
12 provinsi Nusantara akan dapat menyaksikan gerhana matahari total - saat sang surya diselubungi kegelapan. 1 dari 12 Provinsi Nusantara adalah Jayapura yang mengalami Gerhana Matahari Terlama di seluruh Indonesia.
Warga Jayapura sangat antusias mengikuti pengamatan gerhana matahari parsial oleh BMKG pagi tadi. Peneropongan gerhana ini berlokasi di kawasan perbukitan Bhayangkara, Kota Jayapura.
Gerhana matahari sebagian dengan sekitar 78 persen matahari tertutup bulan, melintasi Jayapura mulai 08.53 WIT. Proses gerhana yang berlangsung selama 2 jam 55 menit ini mencapai puncaknya pada 10.17 WIT.
Dilansir detikcom, pengamatan di Jayapura ini memakai dua teropong. Selain ditayangkan untuk penduduk setempat, hasil gambarnya juga disiarkan secara live streaming di situs BMKG.
Berakhirnya gerhana matahari parsial di Jayapura juga sekaligus menutup pengamatan oleh BMKG. "Jayapura akan jadi titik terakhir," kata Deputi Geofisika BMKG Masturiyono di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta.
Berakhirnya gerhana matahari parsial di Jayapura juga sekaligus menutup pengamatan oleh BMKG. "Jayapura akan jadi titik terakhir," kata Deputi Geofisika BMKG Masturiyono di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta.
_____
Penulis : arh/owr
Editor : Eni
Sanggau, Kalbar [Siarlingkungan] - Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Yonif 144/Jaya Yudha dibawah komando Kodam II/Sriwijaya sukses membekuk penyelundup sabu. Pasukan ini tengah melaksanakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Barang bukti yang didapatka, sabu seberat 2 Kg. Pasukan TNI ini membekuk pelaku di Balai Karangan Kab. Sanggau Prov. Kalimantan Barat, Rabu (9/3/2016).
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M. yang merupakan abituren Akademi Militer 1990, menjelaskan bahwasanya penangkapan diawali dengan kegiatan operasi pemeriksaan jalur lintas batas di depan pos penjagaan.
"Seluruh anggota Pos Kout Satgas Pamtas Yonif 144/Jaya Yudha melaksanakan pengecekan secara detil terhadap semua kendaraan yang melintas di depan Pos Pemeriksaan Kout," katanya.
Berlin mengatakan, dari arah Entikong-Pontianak terlihat satu unit mobil Kijang Innova dengan Nopol B 1968 NKC yang dikendarai oleh Sudirman (48) warga Tanjung Sari Kec. Tebas Kab. Bengkayang berjalan zig-zag. Hal itu memancing kecurigaan anggota Pos Kout yang sedang melakukan pemeriksaan.
Selanjutnya, kendaraan diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan, dan ditemukan barang bukti awal berupa satu set bungkus plastik dan alat hisap (Bong) bekas Narkoba jenis Sabu-Sabu.
Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara mendetil, ditemukan dua kotak susu bubuk yang disembunyikan di belakang dashboard. Petugas yang menemukan Sertu Zulfikar, karena curiga membongkar dua kotak susu bubuk tersebut dan akhirnya ditemukan sabu seberat 2 Kg.
Menurut Kolonel Czi Berlin, saat ini tersangka atas perintah dari Pangkolaksops Satgas Pamtas sudah diserahkan kepada pihak BNNP Kalbar untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka memperoleh barang tersebut dari warga Malaysia, di mana yang bersangkutan melaksanakan transaksi awal di Pasar Baru Entikong dengan mendapatkan upah mengantar sampai ke Daerah Kembayan sebesar Rp 5 juta per paketnya.
"Peredaran Narkoba saat ini sudah sampai pada tingkatan darurat Narkoba. Maka atas perintah dari Komando Atas agar Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha, meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kegiatan penyelundupan Narkoba yang masuk kewilayah NKRI," pungkas Kabidpenum Puspen TNI ini. (detikcom)
_____
Penulis : dra/Salmah Muslimah
Editor : Kelvin
Barang bukti yang didapatka, sabu seberat 2 Kg. Pasukan TNI ini membekuk pelaku di Balai Karangan Kab. Sanggau Prov. Kalimantan Barat, Rabu (9/3/2016).
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M. yang merupakan abituren Akademi Militer 1990, menjelaskan bahwasanya penangkapan diawali dengan kegiatan operasi pemeriksaan jalur lintas batas di depan pos penjagaan.
"Seluruh anggota Pos Kout Satgas Pamtas Yonif 144/Jaya Yudha melaksanakan pengecekan secara detil terhadap semua kendaraan yang melintas di depan Pos Pemeriksaan Kout," katanya.
Berlin mengatakan, dari arah Entikong-Pontianak terlihat satu unit mobil Kijang Innova dengan Nopol B 1968 NKC yang dikendarai oleh Sudirman (48) warga Tanjung Sari Kec. Tebas Kab. Bengkayang berjalan zig-zag. Hal itu memancing kecurigaan anggota Pos Kout yang sedang melakukan pemeriksaan.
Selanjutnya, kendaraan diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan, dan ditemukan barang bukti awal berupa satu set bungkus plastik dan alat hisap (Bong) bekas Narkoba jenis Sabu-Sabu.
Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara mendetil, ditemukan dua kotak susu bubuk yang disembunyikan di belakang dashboard. Petugas yang menemukan Sertu Zulfikar, karena curiga membongkar dua kotak susu bubuk tersebut dan akhirnya ditemukan sabu seberat 2 Kg.
Menurut Kolonel Czi Berlin, saat ini tersangka atas perintah dari Pangkolaksops Satgas Pamtas sudah diserahkan kepada pihak BNNP Kalbar untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka memperoleh barang tersebut dari warga Malaysia, di mana yang bersangkutan melaksanakan transaksi awal di Pasar Baru Entikong dengan mendapatkan upah mengantar sampai ke Daerah Kembayan sebesar Rp 5 juta per paketnya.
"Peredaran Narkoba saat ini sudah sampai pada tingkatan darurat Narkoba. Maka atas perintah dari Komando Atas agar Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha, meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kegiatan penyelundupan Narkoba yang masuk kewilayah NKRI," pungkas Kabidpenum Puspen TNI ini. (detikcom)
_____
Penulis : dra/Salmah Muslimah
Editor : Kelvin