Siarlingkungan.com // Jakarta - Aksi perampokan terhadap nasabah bank kembali terjadi. Kali ini, komplotan perampok bersenjata api menodong korban dan membawa kabur uang Rp 145 juta yang hendak disetorkan ke bank.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Didik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku.
"Masih kami selidiki dan mengejar pelakunya. Anggota dari Polsek Kembangan dan Polres Jakarta Barat masih di lapangan. Korban bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Kebon Jeruk, Jakbar," ujar Didik kepada detikcom, Senin (18/1/2016).
Perampokan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB siang tadi, di depan Gedung RMK Jl Puri Kencana, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Saat itu, korban bernama Randy (21) dan Dede (20) yang bekerja di sebuah perusahaan mendapat tugas untuk mengantarkan uang ke bank.
"Keduanya saat itu baru keluar dari Bank BCA Kedoya Permai, membawa uang tunai Rp 145 juta yang disimpan di dalam amplop coklat di plastik hitam kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel," terang Didik.
Keduanya saat itu berboncengan motor Honda Beat bernopol B 3317 BRL, menuju ke Bank Mandiri Pesanggrahan untuk menyetor uang Rp 13 juta.
"Kemudian diperintah oleh atasan korban Bapak Sutrisno untuk menuju ke Bank Wori yang ada di Taman Kencana," lanjutnya.
Dilansir detikcom, sekitar pukul 10.30 WIB, dalam perjalanan ke arah Bank WORI, tepatnya di depan Wisma RMK tiba-tiba dipepet oleh pengendara motor. Tiba-tiba dari arah belakang ada 2 orang pria yang berboncengan motor Yamaha Vixion.
Salah satu korban kemudian menodongkan senjata api ke arah kaki korban. Pelaku kemudian menarik tas korban hingga talinya terputus dan langsung melarikan diri dengan uang yang ada di dalam tas tersebut.
"Korban dan warga sempat mengejar para pelaku namun tidak terkejar," tuturnya.
Kasus itu kemudian dilaporkan oleh korban ke Polsek Kembangan. Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi mata di lokasi tersebut.
_____
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Didik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku.
"Masih kami selidiki dan mengejar pelakunya. Anggota dari Polsek Kembangan dan Polres Jakarta Barat masih di lapangan. Korban bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Kebon Jeruk, Jakbar," ujar Didik kepada detikcom, Senin (18/1/2016).
Perampokan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB siang tadi, di depan Gedung RMK Jl Puri Kencana, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Saat itu, korban bernama Randy (21) dan Dede (20) yang bekerja di sebuah perusahaan mendapat tugas untuk mengantarkan uang ke bank.
"Keduanya saat itu baru keluar dari Bank BCA Kedoya Permai, membawa uang tunai Rp 145 juta yang disimpan di dalam amplop coklat di plastik hitam kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel," terang Didik.
Keduanya saat itu berboncengan motor Honda Beat bernopol B 3317 BRL, menuju ke Bank Mandiri Pesanggrahan untuk menyetor uang Rp 13 juta.
"Kemudian diperintah oleh atasan korban Bapak Sutrisno untuk menuju ke Bank Wori yang ada di Taman Kencana," lanjutnya.
Dilansir detikcom, sekitar pukul 10.30 WIB, dalam perjalanan ke arah Bank WORI, tepatnya di depan Wisma RMK tiba-tiba dipepet oleh pengendara motor. Tiba-tiba dari arah belakang ada 2 orang pria yang berboncengan motor Yamaha Vixion.
Salah satu korban kemudian menodongkan senjata api ke arah kaki korban. Pelaku kemudian menarik tas korban hingga talinya terputus dan langsung melarikan diri dengan uang yang ada di dalam tas tersebut.
"Korban dan warga sempat mengejar para pelaku namun tidak terkejar," tuturnya.
Kasus itu kemudian dilaporkan oleh korban ke Polsek Kembangan. Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi mata di lokasi tersebut.
_____
Penulis : mei/bag
Editor ; Eni
Pekanbaru [Siarlingkungan] - Banjir di Provinsi Sumatera Barat membuat air di waduk PLTA Kota Panjang di Kab Kampar , Riau meluber. Pembukaan waduk, berimbas pada kebanjiran di sejumlah kecamatan.
Demikian disampaikan, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada wartawan, Senin (18/01/2015). Edwar menjelaskan, bahwa air waduk PLTA Koto Panjang saat ini airnya berlebih. Ini karena kiriman banjir di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Curah hujan di tempat kita biasa saja. Justru banjir terjadi di Sumbar yang airnya mengalir ke waduk PLTA. Mau tak mau, PLTA Koto Panjan terpaksa dibuka, sebab, air sudah melimpah," kata Edwar.
Dengan pembukaan waduk, lanjut Edwar, akhirnya ini berimbas pada kebanjiran yang terjadi di sepanjang aliran sungai Kampar. Belasan desa kini terendam air antara 50 cm sampai 100 cm.
"Jadi kalau musim hujan gini, kita juga kebagian banjir dari Sumbar. Padahal kalau curah hujan di tempat kita yang ya tergolong biasa saja," kata Edwar.
Menurut Edwar, saat ini ada dua kecamatan yang terjadi banjir yakni Kecamatan Rombio Jaya dan Kecamatan Tambang. Sejumlah poros jalan menghubungkan ke sejumlah desa ada yang terputus.
"Seluruh desa di dua kecamatan yang berada di bantaran sungai Kampar kini tergenang air. Malah akses jalan ada yang terputus," kata Edwar.
Edwar menyebutkan, dari dua kecamatan itu, lebih dari 1.000 rumah warga tergenang air.
Sementara itu, dilansir detikcom, Koordinator Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Rozita menyebutkan, pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi banjir. Pihak Dinas Kesehatan Riau, sudah mengirim sejumlah bantuan obat-obatan dan susu untuk balita korban banjir.
"Sejauh ini pelayanan kesehatan ke masyarakat tetap berjalan normal. Masyarakat tetap bisa mendapat pelayanan di Puskesmas," kata Rozita.
Masih menurut Rozita, kawasan banjir lainnya ada di Kabupaten Rokan Hulu dan Kuansing. Di kedua kabupaten ini, Dinas Kesehatan Riau juga mengirimkan bantuan makanan tambahan termasuk untuk balita.
"Yang perlu kita waspadai adalah pasca banjir. Biasanya pasca banjir ini akan mengancam kesehatan warga," tutup Rozita.
_____
Penulis : cha/bag
Editor : Kelvin
Demikian disampaikan, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada wartawan, Senin (18/01/2015). Edwar menjelaskan, bahwa air waduk PLTA Koto Panjang saat ini airnya berlebih. Ini karena kiriman banjir di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Curah hujan di tempat kita biasa saja. Justru banjir terjadi di Sumbar yang airnya mengalir ke waduk PLTA. Mau tak mau, PLTA Koto Panjan terpaksa dibuka, sebab, air sudah melimpah," kata Edwar.
Dengan pembukaan waduk, lanjut Edwar, akhirnya ini berimbas pada kebanjiran yang terjadi di sepanjang aliran sungai Kampar. Belasan desa kini terendam air antara 50 cm sampai 100 cm.
"Jadi kalau musim hujan gini, kita juga kebagian banjir dari Sumbar. Padahal kalau curah hujan di tempat kita yang ya tergolong biasa saja," kata Edwar.
Menurut Edwar, saat ini ada dua kecamatan yang terjadi banjir yakni Kecamatan Rombio Jaya dan Kecamatan Tambang. Sejumlah poros jalan menghubungkan ke sejumlah desa ada yang terputus.
"Seluruh desa di dua kecamatan yang berada di bantaran sungai Kampar kini tergenang air. Malah akses jalan ada yang terputus," kata Edwar.
Edwar menyebutkan, dari dua kecamatan itu, lebih dari 1.000 rumah warga tergenang air.
Sementara itu, dilansir detikcom, Koordinator Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Rozita menyebutkan, pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi banjir. Pihak Dinas Kesehatan Riau, sudah mengirim sejumlah bantuan obat-obatan dan susu untuk balita korban banjir.
"Sejauh ini pelayanan kesehatan ke masyarakat tetap berjalan normal. Masyarakat tetap bisa mendapat pelayanan di Puskesmas," kata Rozita.
Masih menurut Rozita, kawasan banjir lainnya ada di Kabupaten Rokan Hulu dan Kuansing. Di kedua kabupaten ini, Dinas Kesehatan Riau juga mengirimkan bantuan makanan tambahan termasuk untuk balita.
"Yang perlu kita waspadai adalah pasca banjir. Biasanya pasca banjir ini akan mengancam kesehatan warga," tutup Rozita.
_____
Penulis : cha/bag
Editor : Kelvin