Siak, Riau [Siarlingkungan] - Di Jembatan Sultan Syarif Hasyim atau Jembatan Meredan Tualang, Polsek Tualang mengamankan tiga orang honorer Dishub dan Infokom (Dishubkom Info) Siak, Rabu (2/3/16). Ketiga pelaku berinisial JS, AS dan GH diamankan petugas karena diduga melakukan pungutan liar (Pungli) di Jembatan tersebut.
Mereka bertiga tertangkap tangan saat melakukan aksinya. Pelaku ditangkap oleh Kanit Reskrim AKP Manapar beserta anggota. Pelaku tidak menyadari adanya anggota Polsek yang mengintai. Saat sopir memberikan sejumlah uang, anggota langsung menyergap para pelaku tidak jauh dari pos Dishub yang berada di jembatan.
Dari informasi yang dihimpun Riaupos, diketahui bahwa uang yang diminta oleh oknum tersebut Rp100 ribuan tergantung jenis barang yang dibawa. Penangkapan terhadap ketiga honorer ini, dibenarkan Kadishub dan Infokom Siak Drs H Kaharuddin MSi.
"Saya sudah berkali-kali mengigatkan untuk tak melakukan pungutan, apapun jenisnya, keberadaan pos dan penempatan petugas di sana untuk menertibkan, bukan lakukan pungutan’’ tegas Kaharuddin.
_____
Penulis : T32
Editor : Kelvin
Mereka bertiga tertangkap tangan saat melakukan aksinya. Pelaku ditangkap oleh Kanit Reskrim AKP Manapar beserta anggota. Pelaku tidak menyadari adanya anggota Polsek yang mengintai. Saat sopir memberikan sejumlah uang, anggota langsung menyergap para pelaku tidak jauh dari pos Dishub yang berada di jembatan.
Dari informasi yang dihimpun Riaupos, diketahui bahwa uang yang diminta oleh oknum tersebut Rp100 ribuan tergantung jenis barang yang dibawa. Penangkapan terhadap ketiga honorer ini, dibenarkan Kadishub dan Infokom Siak Drs H Kaharuddin MSi.
"Saya sudah berkali-kali mengigatkan untuk tak melakukan pungutan, apapun jenisnya, keberadaan pos dan penempatan petugas di sana untuk menertibkan, bukan lakukan pungutan’’ tegas Kaharuddin.
_____
Penulis : T32
Editor : Kelvin
Siarlingkungan - Akhir-akhir ini Tentara Israel menghancurkan puluhan gedung termasuk sekolah di Tepi Barat. Penghancuran ini terjadi di desa Khirbet Tana, Tepi Barat bagian utara, pada Rabu (2/3/16) waktu setempat. Total ada 41 gedung yang dihancurkan.Penghancuran ini membuat 36 warga Palestina kehilangan rumahnya. Demikian dilaporkan badan kemanusiaan PBB, seperti dilansir AFP, Jumat (4/3/2016).
Dampaknya, menurut PBB, sedikitnya 10 keluarga Palestina yang terdiri atas 36 orang termasuk 11 anak-anak yang tinggal di area tersebut, jadi tidak memiliki tempat tinggal.
Militer Israel secara rutin melakukan penghancuran rumah-rumah yang dibangun tanpa izin otoritas Israel. Warga Palestina menuturkan sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin di wilayah Tepi Barat yang dikuasai Israel secara penuh.
Pekan lalu, otoritas Uni Eropa mengecam otoritas Israel setelah sebuah sekolah yang didanai pemerintah Prancis dihancurkan tentara Israel.
Koordinator PBB untuk perundingan damai Timur Tengah, Nikolay Mladenov, menyebut aktivitas penghancuran oleh militer Israel meningkat tiga kali lipat sejak awal tahun ini.
"Sejak awal tahun 2016, Israel telah menghancurkan, sekitar 29 gedung milik Palestina setiap minggunya, atau tiga kali lebih banyak dari rata-rata tiap minggu (dari aktivitas pengancuran) pada tahun 2015 lalu," sebutnya.
Tahun 2010 lalu, tentara Israel membuldoser 15 rumah di wilayah Khirbet Tana yang banyak ditinggal warga Palestina.
_____
Editor : rizal
Sumber : detikcom
Dampaknya, menurut PBB, sedikitnya 10 keluarga Palestina yang terdiri atas 36 orang termasuk 11 anak-anak yang tinggal di area tersebut, jadi tidak memiliki tempat tinggal.
Militer Israel secara rutin melakukan penghancuran rumah-rumah yang dibangun tanpa izin otoritas Israel. Warga Palestina menuturkan sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin di wilayah Tepi Barat yang dikuasai Israel secara penuh.
Pekan lalu, otoritas Uni Eropa mengecam otoritas Israel setelah sebuah sekolah yang didanai pemerintah Prancis dihancurkan tentara Israel.
Koordinator PBB untuk perundingan damai Timur Tengah, Nikolay Mladenov, menyebut aktivitas penghancuran oleh militer Israel meningkat tiga kali lipat sejak awal tahun ini.
"Sejak awal tahun 2016, Israel telah menghancurkan, sekitar 29 gedung milik Palestina setiap minggunya, atau tiga kali lebih banyak dari rata-rata tiap minggu (dari aktivitas pengancuran) pada tahun 2015 lalu," sebutnya.
Tahun 2010 lalu, tentara Israel membuldoser 15 rumah di wilayah Khirbet Tana yang banyak ditinggal warga Palestina.
_____
Editor : rizal
Sumber : detikcom
Pekanbaru [Siarlingkungan] - Perdagangan satwa langka melalui media sosial beberapa bulan ini semakin marak. Diketahui berdasarkan temuan organisasi pemantau lingkungan hidup, bahwa selama lima bulan terakhir ada 300 satwa liar diperjualbelikan melalui 14 grup Facebook.
Adapun satwa yang diperdagangkan meliputi binturong, siamang, dan beruang madu. Binturong merupakan satwa langka yang diperjualbelikan secara ilegal melalui Facebook di Malaysia.
Dari berbagai aktivis pencinta satwa mengkhawatirkan maraknya perdagangan satwa langka di dunia maya dan media sosial, khususnya Facebook. Dari pemantauan Traffic, perdagangan satwa langka melalui jaringan internet banyak ditemukan di Malaysia karena tidak ada pasar satwa yang terbuka untuk umum di Malaysia.
Traffic ini ditemukan ada 236 postingan ilegal dan diantaranya ada 106 penjual satwa langka yang berbeda, kata Sarah Stoner dari Traffic.
Diberitakan detikcom, hampir dari setengah dari seluruh spesies satwa di Malaysia dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan. Sekitar 25 dari 69 spesies hewan yang bukan asli berasal dari Malaysia, dilindungi secara hukum dalam konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam atau CITES.
Aktivis lingkungan dari Traffic menyatakan telah menyerahkan hasil investigasi mereka pada Facebook.
Pihak Facebook menyatakan akan segera mencari solusi terbaik untuk menanggulangi maraknya perdagangan satwa langka ini.
Traffic ini ditemukan ada 236 postingan ilegal dan diantaranya ada 106 penjual satwa langka yang berbeda, kata Sarah Stoner dari Traffic.
Diberitakan detikcom, hampir dari setengah dari seluruh spesies satwa di Malaysia dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan. Sekitar 25 dari 69 spesies hewan yang bukan asli berasal dari Malaysia, dilindungi secara hukum dalam konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam atau CITES.
Aktivis lingkungan dari Traffic menyatakan telah menyerahkan hasil investigasi mereka pada Facebook.
Pihak Facebook menyatakan akan segera mencari solusi terbaik untuk menanggulangi maraknya perdagangan satwa langka ini.
Satwa lain yang juga ditawarkan di Facebook di Malaysia. Facebook menyatakan melarang perdagangan satwa dan akan menghapus unggahan yang menyalahi aturan.
Traffic juga sudah menyerahkan hasil penyelidikan mereka pada pemerintah Malaysia.
Pemerintah Malaysia menyatakan telah memantau perdagangan satwa langka di Facebook sejak tahun 2013.
Penyelidik dan aktivis lingkungan khawatir bahwa keberadaan media sosial dan telepon seluler bisa membuat perdagangan satwa langka semakin marak, karena para penjual bisa dengan mudah menemukan pembeli dalam jumlah yang banyak.
Traffic juga sudah menyerahkan hasil penyelidikan mereka pada pemerintah Malaysia.
Pemerintah Malaysia menyatakan telah memantau perdagangan satwa langka di Facebook sejak tahun 2013.
Penyelidik dan aktivis lingkungan khawatir bahwa keberadaan media sosial dan telepon seluler bisa membuat perdagangan satwa langka semakin marak, karena para penjual bisa dengan mudah menemukan pembeli dalam jumlah yang banyak.
Seekor elang bondol disita dari dua tersangka di Yogyakarta yang menjadi bagian dari jaringan besar perdagangan gelap satwa langka, ungkap Sarah Stoner.
Dari hasil penangkapan, polisi mendapatkan barang bukti berupa seekor binturung (Arctictis binturong), seekor bayi beruang madu (Helarctos malayanus), seekor anakan lutung, seekor elang bondol hitam (Haliastur indus), 13 ekor anakan burung merak, dan tiga ekor ular sanca bondo (Python bivittatus).
Modus perdagangan satwa melalui internet di Indonesia, menurut Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Yazid Fanani, tengah dipantau.
Satwa-satwa tersebut, lanjutnya, ditawarkan dengan harga variatif mulai Rp200 ribu sampai puluhan juta rupiah.
Dari hasil penangkapan, polisi mendapatkan barang bukti berupa seekor binturung (Arctictis binturong), seekor bayi beruang madu (Helarctos malayanus), seekor anakan lutung, seekor elang bondol hitam (Haliastur indus), 13 ekor anakan burung merak, dan tiga ekor ular sanca bondo (Python bivittatus).
Modus perdagangan satwa melalui internet di Indonesia, menurut Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Yazid Fanani, tengah dipantau.
Satwa-satwa tersebut, lanjutnya, ditawarkan dengan harga variatif mulai Rp200 ribu sampai puluhan juta rupiah.
_____
Penulis : K012/T32
Editor : Kelvin