Siarlingkungan.com // Bengkalis, Riau - Dua pecatur asal Kabupaten Bengkalis meraih prestasi gemilang di level internasional pada kejuaraan catur cepat internasional kick off di Singapura. Kedua anak watan Bengkalis ini, Dwi Rahma Putri meraih juara kedua dan Muammar Ravi meraih juara keempat.
"Pada kejuaran yang digelar dari tanggal 9 sampai 10 Januari lalu, Percasi Bengkalis mengirimkan tiga atlet, dari total lima atlet yang mewakili Indonesia. Alhamdulillah, pada kejuaraan itu kita mampu mengharumkan nama daerah, sekaligus bangsa Indonesia," ungkap pelatih catur Alianas, Kamis (14/1/2016) kemarin.
Selain mengirimkan Dwi Rahma Putri Andriani kategori putri (U-12) dan Muammar Ravi kategori putra (U-10), Percasi Bengkalis juga mengirimkan Salsabila Diva kategori putri (U-10). Namun pada perhelatan internasional itu, Salsabila belum beruntung alias hanya sampai pada babak penyisihan.
Pada helat catur bertaraf internasional, para pencatur Bengkalis didampingi dua pelatih, yakni Alinas yang guru olaharga SDN 05 Bengkalis dan Suhardiman yang juga dosen Politeknik Negeri Bengkalis.
Peserta yang mengikuti kejuaraan catur cepat internasional kick off di Singapura berasal dari sebelas negara, meliputi India, Inggris, Cina, Hongkong, Amerika Sarikat, Australia, Philipina, Indonesia, Malaysia, perwakilan dari induk organisasi catur dunia dan tuan rumah Singapura. Sistem yang digunakan dalam kejuaraan di Singapura itu, adalah Sistem Swiss 7 babak catur cepat 25 menit dengan rating internasional fide.
Dikatakan Alianas, pada babak terakhir Dwi Rahma Putri Andriani berhadapan dengan pencatur India, Rajesh Adithya Elara meraih point 4. Namun siswi kelas VI SDN 05 Bengkalis ini kalah solkof, sehingga harus puas pada posisi runer up. Sedangkan, Muammar Ravi, walaupun babak terakhir dapat mengalahkan Auyeung Chi Hung Lucas dari Singapura, namun harus puas pada peringkat 4 dengan meraih point 5, karena kalah solkof.
Penjabat Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie, memberikan apresiasi dan tahniah kepada atlit catur Bengkalis yang berhasil mengharumkan nama daerah di ajang kejuaraan catur cepat internasional kick off di Singapura. Menurutnya, apa yang diraih oleh anak watan Kabupaten Bengkalis merupakan bukti bahwa pencatur Negeri Junjungan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ongah Ahmad juga memberikan ucapan tahniah kepada pelatih yang secara gigih mendidik atlit catur sehingga mampu berbicara di level internasional. Apalagi, para pencatur tersebut, usianya masih belia, sehingga menjadi modal besar bagi kabupaten Bengkalis dan bangsa Indonesia.
"Kita patut berbangga, karena anak-anak Kabupaten Bengkalis mampu menyumbangkan prestasi di level dunia. Hendaknya apa yang dicapai hari ini, menjadi motivasi bagi pencatur-pencatur lain untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan," ungkap Ahmad Syah Harrofie yang juga Ketua Pengrop Percasi Riau.
"Pada kejuaran yang digelar dari tanggal 9 sampai 10 Januari lalu, Percasi Bengkalis mengirimkan tiga atlet, dari total lima atlet yang mewakili Indonesia. Alhamdulillah, pada kejuaraan itu kita mampu mengharumkan nama daerah, sekaligus bangsa Indonesia," ungkap pelatih catur Alianas, Kamis (14/1/2016) kemarin.
Selain mengirimkan Dwi Rahma Putri Andriani kategori putri (U-12) dan Muammar Ravi kategori putra (U-10), Percasi Bengkalis juga mengirimkan Salsabila Diva kategori putri (U-10). Namun pada perhelatan internasional itu, Salsabila belum beruntung alias hanya sampai pada babak penyisihan.
Pada helat catur bertaraf internasional, para pencatur Bengkalis didampingi dua pelatih, yakni Alinas yang guru olaharga SDN 05 Bengkalis dan Suhardiman yang juga dosen Politeknik Negeri Bengkalis.
Peserta yang mengikuti kejuaraan catur cepat internasional kick off di Singapura berasal dari sebelas negara, meliputi India, Inggris, Cina, Hongkong, Amerika Sarikat, Australia, Philipina, Indonesia, Malaysia, perwakilan dari induk organisasi catur dunia dan tuan rumah Singapura. Sistem yang digunakan dalam kejuaraan di Singapura itu, adalah Sistem Swiss 7 babak catur cepat 25 menit dengan rating internasional fide.
Dikatakan Alianas, pada babak terakhir Dwi Rahma Putri Andriani berhadapan dengan pencatur India, Rajesh Adithya Elara meraih point 4. Namun siswi kelas VI SDN 05 Bengkalis ini kalah solkof, sehingga harus puas pada posisi runer up. Sedangkan, Muammar Ravi, walaupun babak terakhir dapat mengalahkan Auyeung Chi Hung Lucas dari Singapura, namun harus puas pada peringkat 4 dengan meraih point 5, karena kalah solkof.
Penjabat Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie, memberikan apresiasi dan tahniah kepada atlit catur Bengkalis yang berhasil mengharumkan nama daerah di ajang kejuaraan catur cepat internasional kick off di Singapura. Menurutnya, apa yang diraih oleh anak watan Kabupaten Bengkalis merupakan bukti bahwa pencatur Negeri Junjungan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ongah Ahmad juga memberikan ucapan tahniah kepada pelatih yang secara gigih mendidik atlit catur sehingga mampu berbicara di level internasional. Apalagi, para pencatur tersebut, usianya masih belia, sehingga menjadi modal besar bagi kabupaten Bengkalis dan bangsa Indonesia.
"Kita patut berbangga, karena anak-anak Kabupaten Bengkalis mampu menyumbangkan prestasi di level dunia. Hendaknya apa yang dicapai hari ini, menjadi motivasi bagi pencatur-pencatur lain untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan," ungkap Ahmad Syah Harrofie yang juga Ketua Pengrop Percasi Riau.
_____
Penulis :d'ari
Editor : Kelvin
Source : Riaugren
Siarlingkungan.com // Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaha Purnama (Ahok) angkat bicara tentang status siaga I yang diterapkan Polri menyusul ledakan dan penembakan yang dilakukan pelaku teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
Ahok mengatakan ada peningkatan keamanan saat status siaga I, terutama di wilayah Ring I. "Tambah Brimob, laras panjang. Sebelah kantor Wapres kan Ring 1," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Menurut dia, status siaga I juga sebelumnya ditetapkan kepolisian saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 lalu.
"Kita sudah dapat laporan waktu itu. Kita curiga sudah dapat laporan. Nah kita cuma nggak berani tangkap kan, sudah curiga kok makanya siapa otaknya kan langsung tahu," kata Ahok.
Dilansir detikcom, Ahok melanjutnya sejatinya kepolisian sudah mengetahui otak di balik aksi teror tersebut. "Polisi sudah tahu. Cuma saya bilang, kita terlalu sopan. Kalau menurut saya sama orang kaya gitu kita enggak perlu sopan lah. Bila perlu, kalau ragu tembak saja semua," kata Ahok.
Status siaga I mulai berlaku pada Kamis 14 Januari pukul 17.00 WIB. Anggota Polri diperintahkan untuk meningkatkan kesiagaan, memaksimalkan pengamanan, terutama di daerah-daerah yang dianggap sasaran teror.
Ahok mengatakan ada peningkatan keamanan saat status siaga I, terutama di wilayah Ring I. "Tambah Brimob, laras panjang. Sebelah kantor Wapres kan Ring 1," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Menurut dia, status siaga I juga sebelumnya ditetapkan kepolisian saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 lalu.
"Kita sudah dapat laporan waktu itu. Kita curiga sudah dapat laporan. Nah kita cuma nggak berani tangkap kan, sudah curiga kok makanya siapa otaknya kan langsung tahu," kata Ahok.
Dilansir detikcom, Ahok melanjutnya sejatinya kepolisian sudah mengetahui otak di balik aksi teror tersebut. "Polisi sudah tahu. Cuma saya bilang, kita terlalu sopan. Kalau menurut saya sama orang kaya gitu kita enggak perlu sopan lah. Bila perlu, kalau ragu tembak saja semua," kata Ahok.
Status siaga I mulai berlaku pada Kamis 14 Januari pukul 17.00 WIB. Anggota Polri diperintahkan untuk meningkatkan kesiagaan, memaksimalkan pengamanan, terutama di daerah-daerah yang dianggap sasaran teror.
____
Penulis : aan/dra/Danu Damarjati
Editor : Rizal
Siarlingkungan.com // Jakarta - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi ada aliran dana dari Bahrun Naim kepada jaringan ISIS ke Indonesia. Dana itu dikirimkan pada November 2015.
Bahrun adalah mantan napi kasus terorisme yang pernah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.
Hakim menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Bahrun.
Selepas dari bui, ia hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan Islam State of Iraq and Syria (ISIS).
"Bulan November 2015, dia (Bahrun Naim) itu mengirimkan dana ke kelompok ISIS di Indonesia," ujar Badrodin kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2016) malam.
Badrodin enggan menyebutkan jumlah dana yang dikirimkan. Yang jelas, jumlahnya cukup besar. (Baca: Bahrun Naim, Mantan Napi Teroris yang Diduga Ada di Balik Bom Sarinah)
Dana tersebut dikirimkan kepada dua orang jaringan ISIS yang beraktivitas di Solo, Jawa Tengah. Badrodin juga enggan menyebutkan identitas dua orang tersebut.
Bahrun adalah mantan napi kasus terorisme yang pernah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.
Hakim menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Bahrun.
Selepas dari bui, ia hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan Islam State of Iraq and Syria (ISIS).
"Bulan November 2015, dia (Bahrun Naim) itu mengirimkan dana ke kelompok ISIS di Indonesia," ujar Badrodin kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2016) malam.
Badrodin enggan menyebutkan jumlah dana yang dikirimkan. Yang jelas, jumlahnya cukup besar. (Baca: Bahrun Naim, Mantan Napi Teroris yang Diduga Ada di Balik Bom Sarinah)
Dana tersebut dikirimkan kepada dua orang jaringan ISIS yang beraktivitas di Solo, Jawa Tengah. Badrodin juga enggan menyebutkan identitas dua orang tersebut.
"Yang jelas, mereka (kelompok Solo) itu satu jaringan dengan dia (Bahrun)," ujar Badrodin.
Bahrun diduga sebagai otak penyerangan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis kemarin. Peristiwa itu menyebabkan puluhan orang terluka, dan 7 orang meninggal dunia, 5 di antaranya pelaku teror.
(Baca: Bom Sarinah, Pembuktian Bahrun Naim untuk Pimpin ISIS di Asia Tenggara)
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
_____
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Eni
Source : Kompas
Siarlingkungan.com // Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penahanan terhadap anggota Komisi V Fraksi PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti. Penahanan dilakukan sejak Jumat (15/1/16) dini hari.
Bersama Damayanti, dua stafnya bernama Dessy A Edwin dan Julia Prasetyarini, serta bos PT Windu Tunggal Utama, Abdul Khoir juga ikut ditahan.
Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, keempatnya ditahan secara terpisah untuk 20 hari pertama.
"DWP (Damayanti) dan AKH ditahan di KPK," ujar Yuyuk.
Sedangkan Julia ditahan di Rumah Tahanan Polres Jakarta Selatan dan Dessy ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu.
KPK menangkap tangan keempat orang itu di beberapa tempat berbeda pada Rabu (13/1/2016) malam.
Transaksi suap dilakukan di kantor Abdul, PT Windu Tunggal Utama. Di sana, Abdul memberi uang kepada Julia dan Dessy masing-masing sebesar 33 ribu dollar Singapura.
Sebelumnya, Abdul telah memberi uang dengan jumlah yang sama kepada Damayanti melalui Julia.
KPK menduga pemberian tersebut bukan kali pertama. KPK kemudian meringkus Jukua ei Tebet dalam perjalanan pulang.
Sementara, Dessy ditangkap saat sedang berada di pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan. Kemudian, giliran Abdul ditahan di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan.
Terakhir, KPK menangkap Damayanti di Lenteng Agung. Setelah itu, mereka dibawa ke gedung KPK dan dilakukan pemeriksaan intensif selama 1x24 jam. Usai diperiksa, mereka langsung ditahan.
Atas perbuatannya, Damayanti, Julia, dan Dessy disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
Sementara, Abdul dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
________
Penulis : Kompas/Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Eni
Bersama Damayanti, dua stafnya bernama Dessy A Edwin dan Julia Prasetyarini, serta bos PT Windu Tunggal Utama, Abdul Khoir juga ikut ditahan.
Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, keempatnya ditahan secara terpisah untuk 20 hari pertama.
"DWP (Damayanti) dan AKH ditahan di KPK," ujar Yuyuk.
Sedangkan Julia ditahan di Rumah Tahanan Polres Jakarta Selatan dan Dessy ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu.
KPK menangkap tangan keempat orang itu di beberapa tempat berbeda pada Rabu (13/1/2016) malam.
Transaksi suap dilakukan di kantor Abdul, PT Windu Tunggal Utama. Di sana, Abdul memberi uang kepada Julia dan Dessy masing-masing sebesar 33 ribu dollar Singapura.
Sebelumnya, Abdul telah memberi uang dengan jumlah yang sama kepada Damayanti melalui Julia.
KPK menduga pemberian tersebut bukan kali pertama. KPK kemudian meringkus Jukua ei Tebet dalam perjalanan pulang.
Sementara, Dessy ditangkap saat sedang berada di pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan. Kemudian, giliran Abdul ditahan di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan.
Terakhir, KPK menangkap Damayanti di Lenteng Agung. Setelah itu, mereka dibawa ke gedung KPK dan dilakukan pemeriksaan intensif selama 1x24 jam. Usai diperiksa, mereka langsung ditahan.
Atas perbuatannya, Damayanti, Julia, dan Dessy disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
Sementara, Abdul dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
________
Penulis : Kompas/Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Eni