Siarlingkungan.com // Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau agar masyarakat mewaspadai virus Zika di Indonesia. Jokowi pun memberikan tips untuk mencegah terkena virus Zika.
"Kita perlu mewaspadai virus Zika," kata Jokowi melalui akun twitternya yang dia posting beberapa jam lalu seperti dikutip Liputan6.com, Senin (2/2/2016).
Salah satu cara melawannya, kata Jokowi dengan membersihkan sarang nyamuk yang menjadi media penyebaran virus mematikan ini.
"Hindari nyamuk bersarang di dalam atau di sekitar rumah kita," ujar Jokowi.
Di Indonesia, sudah ditemukan pasien penderita virus Zika, yaitu di Provinsi Jambi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Andi Pada memastikan, penderita adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang belum pernah ke luar negeri.
"Kita perlu mewaspadai virus Zika," kata Jokowi melalui akun twitternya yang dia posting beberapa jam lalu seperti dikutip Liputan6.com, Senin (2/2/2016).
Salah satu cara melawannya, kata Jokowi dengan membersihkan sarang nyamuk yang menjadi media penyebaran virus mematikan ini.
"Hindari nyamuk bersarang di dalam atau di sekitar rumah kita," ujar Jokowi.
Di Indonesia, sudah ditemukan pasien penderita virus Zika, yaitu di Provinsi Jambi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Andi Pada memastikan, penderita adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang belum pernah ke luar negeri.
"Sebenarnya virus ini sudah terdeteksi sejak lama dan di Indonesia baru di Jambi," ujar Andi Pada saat dihubungi, Senin malam, 1 Februari 2016.
Menurut Andi, virus Zika ditemukan saat Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang meneliti demam berdarah di Jambi. 200 sampel yang diuji dinyatakan negatif DBD. Namun, saat pengujian laboratorium pada beberapa sampel negatif, peneliti menemukan 1 sampel positif terjangkit virus Zika.
Andi menerangkan virus tersebut ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, yakni vektor virus Dengue. Dengan fakta itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melakukan pencegahan seperti halnya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Jangan resah. Tetap waspada dengan gejala demam ini, karena sebenarnya pencegahannya sama dengan nyamuk demam berdarah," ujar Andi.
Menurut Andi, virus Zika ditemukan saat Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang meneliti demam berdarah di Jambi. 200 sampel yang diuji dinyatakan negatif DBD. Namun, saat pengujian laboratorium pada beberapa sampel negatif, peneliti menemukan 1 sampel positif terjangkit virus Zika.
Andi menerangkan virus tersebut ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, yakni vektor virus Dengue. Dengan fakta itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melakukan pencegahan seperti halnya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Jangan resah. Tetap waspada dengan gejala demam ini, karena sebenarnya pencegahannya sama dengan nyamuk demam berdarah," ujar Andi.
_____
Penulis : Nila Chrisna Yulika
Editor : Rizal
Sumber : Liputan6
Sumber : Liputan6
Siarlingkungan.com // Deliserdang, Sumut - Pencuri barang di bagasi milik penumpang diamankan petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Kualanau International Airport (KNIA) di make up Area Lantai I Bandara, Senin (1/2/16) pukul 8.30 WIB.
Kepala Devisi (Kadiv), Keamanan Bandara KNIA Kuswadi yang dikonfirmasi di kantornya membenarkan penangkapan seorang terduga pencurian barang bagasi.
“Kita amankan pelaku berikut barang bukti handphone dan jam tangan berlapis emas milikpengguna jasa bandara,” katanya.
Pelaku itu, FDR (21), warga Perum. Pemda, Kampung Samad, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Dia seorang pekerja di PT Jaya Teknik Indonesia yang selama ini mengelola bagian Baggage Handling System (BHS). Saat ini sudah diserahkan ke Polres Deliserdang untuk tindak lanjut pemeriksaan, sebutnya.
Kuswadi mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan Adelina Yuristia, penumpang Sriwijaya Air SJ 021, tujuan KNO-Padang, Minggu (31/1/16). Pada pukul 12.45 WIB, dia kehilangan tas yang di dalamnya ada HP. Atas laporan itu dilanjutkan ke OIC, dan selanjutnya diteruskan ke Avsec.
Kemudian dibuka rekaman CCTV danpada jam itu, yang bekerja sebagai pengontrol BHS yakni FDR. “Kita amankan dia, lalu kita mintai keterangnya dan dia mengakui mengambil barang itu dan diamankan barang bukti,” katanya.
HP dan jam tangan yang dicuri pelaku disembunyikannya di plafon di make up area. Pengakuanya barang itu untuk diamankan karena tercecer dari dalam tas saat di bagasi.
Padahal, Standart Operasional Prosedur (SOP)-nya, kalau ada barang yang tercecer, harus dilaporkan, atau dibetulkan kembali ke dalam BHS. Ini tidak, disembunyikan. Itu hanya alasan saja, dan kita lihat dari rekaman CCTV barang itu tidak tercecer dari BHS sengaja dicuri,” tegasnya.
Saat ini pemilik barang sudah dihubungi dan ia bersedia datang. Untuk tindak lanjutnya pelaku dan barang bukti sudah diserahkan ke Polres Deliserdang, jelas Kuswadi lagi.
Mars Marpaung, Staf Administrasi dan Logistik PT Jaya Teknik Indoneisa yang dikonfirmasi di Security Bulding AP II KNIA membenarkan pelaku karyawan mereka. Pelaku bekerja selama satu tahun bagian pengontrol barang di BHS.
Tugasnya kalau ada barang yang terganggu sensor, atau bagasi tidak jalan, yang bersangkutan memperbaikinya sesuai jalurnya sehingga BHS berjalan normal kembali,” terangnya.
Mars Marpaung juga tidak habis pikir terhadap prilaku pekerjanya itu, kenapa dia melakukan pencurian. “Selama operasi BHS di Bandara, baru kali ini personel kami yang melakukan pencurian,” bebernya.
“Atas tindakan pelaku ini, kita tidak akan melindungi, silakan diproses petugas. Sedangkan kami dari pihak pengelola langsung memecat yang bersangkutan. Mudah-mudahan polisi bisa membongkar kasus ini, kalau ada lagi karyawan yang terlibat tidak ada ampun langsung dipecat,” tegas Marpaung.
Kepala Devisi (Kadiv), Keamanan Bandara KNIA Kuswadi yang dikonfirmasi di kantornya membenarkan penangkapan seorang terduga pencurian barang bagasi.
“Kita amankan pelaku berikut barang bukti handphone dan jam tangan berlapis emas milikpengguna jasa bandara,” katanya.
Pelaku itu, FDR (21), warga Perum. Pemda, Kampung Samad, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Dia seorang pekerja di PT Jaya Teknik Indonesia yang selama ini mengelola bagian Baggage Handling System (BHS). Saat ini sudah diserahkan ke Polres Deliserdang untuk tindak lanjut pemeriksaan, sebutnya.
Kuswadi mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan Adelina Yuristia, penumpang Sriwijaya Air SJ 021, tujuan KNO-Padang, Minggu (31/1/16). Pada pukul 12.45 WIB, dia kehilangan tas yang di dalamnya ada HP. Atas laporan itu dilanjutkan ke OIC, dan selanjutnya diteruskan ke Avsec.
Kemudian dibuka rekaman CCTV danpada jam itu, yang bekerja sebagai pengontrol BHS yakni FDR. “Kita amankan dia, lalu kita mintai keterangnya dan dia mengakui mengambil barang itu dan diamankan barang bukti,” katanya.
HP dan jam tangan yang dicuri pelaku disembunyikannya di plafon di make up area. Pengakuanya barang itu untuk diamankan karena tercecer dari dalam tas saat di bagasi.
Padahal, Standart Operasional Prosedur (SOP)-nya, kalau ada barang yang tercecer, harus dilaporkan, atau dibetulkan kembali ke dalam BHS. Ini tidak, disembunyikan. Itu hanya alasan saja, dan kita lihat dari rekaman CCTV barang itu tidak tercecer dari BHS sengaja dicuri,” tegasnya.
Saat ini pemilik barang sudah dihubungi dan ia bersedia datang. Untuk tindak lanjutnya pelaku dan barang bukti sudah diserahkan ke Polres Deliserdang, jelas Kuswadi lagi.
Mars Marpaung, Staf Administrasi dan Logistik PT Jaya Teknik Indoneisa yang dikonfirmasi di Security Bulding AP II KNIA membenarkan pelaku karyawan mereka. Pelaku bekerja selama satu tahun bagian pengontrol barang di BHS.
Tugasnya kalau ada barang yang terganggu sensor, atau bagasi tidak jalan, yang bersangkutan memperbaikinya sesuai jalurnya sehingga BHS berjalan normal kembali,” terangnya.
Mars Marpaung juga tidak habis pikir terhadap prilaku pekerjanya itu, kenapa dia melakukan pencurian. “Selama operasi BHS di Bandara, baru kali ini personel kami yang melakukan pencurian,” bebernya.
“Atas tindakan pelaku ini, kita tidak akan melindungi, silakan diproses petugas. Sedangkan kami dari pihak pengelola langsung memecat yang bersangkutan. Mudah-mudahan polisi bisa membongkar kasus ini, kalau ada lagi karyawan yang terlibat tidak ada ampun langsung dipecat,” tegas Marpaung.
_____
Penulis : Analisa/kah
Editor : Eni