Home » » Pencerahan dan Penerangan Hidup

Ada satu kata Jerman yang cukup terkenal dalam ilmu filsafat, yakni aufklärung (Inggris: enlightenment). Aufklärung berarti pencerahan, penerangan. Menurut filsuf kebangsaan Jerman Immanuel Kant, manusia telah mengalami pencerahan jika mampu berpikir bebas mengenai kehidupannya sendiri. "Sapere aude": berani berpikirlah.
Ruang doa dan meditasi di dalam Basilika
St. Marien Kevelear, Jerman, 
Senin (19/9/2016)/Postinus Gulo Ocs/Siarlingkungan News

Saya kurang setuju konsep "berpikir bebas aufklärung" semacam itu, terutama jika tidak disertai dengan tanggung jawab dan kebijaksanaan, atau tidak membutuhkan lagi kehadiran Allah. Kebebasan berpikir mestinya menghantar orang untuk lebih bijaksana, dan mengakui Mahabijaksana Tertinggi, yakni Allah.

Seharusnya kita tetap sadar bahwa sumber aufklärung adalah Allah, Sang Pencipta manusia. Maka, bagi saya "aufklärung" yang "dewasa" adalah yang tetap berpegang teguh pada logika hati (istilah filsuf Blaise Pascal) yang membutuhkan iman. Bayangan saya bahwa orang Jerman "fanatik" terhadap aufklärung Kant ini. Ternyata ketika saya mengunjungi Basilika St. Marien Kevelaer, Jerman (19/9/2016), justru banyak orang Jerman yang berjam-jam berdoa dalam Basilika ini. Ada banyak yg tetap mencari Kebijaksanaan Tertinggi, yakni Allah.

Teman-teman, ada banyak orang hebat di dunia ini yg telah membaca ratusan, mungkin ribuan buku dan artikel, tapi tetap saja beriman mendalam. Yang aneh, justru ketika ada orang yang baru baca puluhan buku dan mendengar kesaksian beberapa orang lalu imannya goyah, hancur lebur. Itu berarti, fondasi imannya tak kuat, imannya dibangun di atas pasir, yang gampang diterjang banjir pengetahuan dan iman yg dangkal.

_____
Penulis :  Postinus Gulö, Osc
Editor : Ferlin

Tags:

0 komentar to "Pencerahan dan Penerangan Hidup"

Posting Komentar