Tak terasa, perjalanan Shalom menuju Kerajaan Mattawijaya sudah menghabiskan waktu dua hari. Tidak mudah memang untuk pergi ke Kerajaan Mattawijaya, karena harus melewati Sungai Bodri, sungai yang luas dan memiliki arus sangat deras.
“Haahh!! Sungai ini terlalu luas dan arusnya pun sangat deras, tak mungkin aku bisa melewatinya,” Kaget Shalom seusai tiba di tepi Sungai Bodri.
Menurut cerita, sungai ini sering memakan banyak korban, sebagian besar korbannya adalah para pengembara yang mencoba menyeberangi sungai. Tahu bahwa Sungai Bodri sering memakan korban, tubuh Shalom langsung gemetaran. Tiba-tiba, seekor gorila berlari ketakutan ke arah Sholam.
“Hmm untung saja aku tak tertabrak gorila itu, tapi mengapa dia lari ketakutan?” Ucap Shalom sambil menghela napas. “Ah, sepertinya aku harus mencari tahu penyebabnya,” Lanjutnya.
Shalom memutuskan berlari mengikuti gorila itu. Tetapi, belum sempat ia menemukannya, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Dorr!! Dorr!! Dorr!! terdengar tiga kali tembakan yang mengagetkan Shalom. Kemudian, Shalom mencaritahu asal tembakan itu. Tak butuh waktu lama ia mencari asal tembakan tadi, beberapa menit kemudian, Shalom menemukan asalnya. Persis seperti dugaannya, tembakan itu berasal dari dua orang pemburu.
“Ternyata kalian yang menyebabkan gorila tadi lari ketakutan, apakah kalian tak pernah berpikir gorila hampir punah karena ulah kalian, hah?” Bentak Shalom kepada dua pemburu itu.
“Hahaha, beraninya kau membentak kami. Kalau kau tetap bersikeras menyelamatkannya, silakan saja, tetapi kau harus melawan kami dulu,” Kata salah satu pemburu dengan lancangnya. Shalom langsung bersiap-siap melawannya.
“Baiklah kalau itu mau kalian, aku dengan senang hati menghancurkan iblis seperti kalian.”
“Hyyaaaaatt!!!” Teriak Shalom sambil berlari menyerang kedua pemburu itu.
Beberapa saat kemudian, kedua pemburu itu sudah tak berdaya setelah dikalahkan oleh Shalom.
“Maafkan kami, maafkan kami.” Pinta kedua pemburu itu kepada Shalom.
“Baiklah, aku maafkan kalian, tetapi jangan pernah mengulangi perbuatan kalian lagi, ya! Balas Shalom.
“Terima ka.. sih, Tuan” Ucap salah satu pemburu dengan terbata-bata.
Shalom lalu pergi meninggalkan kedua pemburu itu dan berjalan menuju tepi Sungai Bodri.
“Ahh Lega rasanya gorila itu sudah bebas dan tidak ketakutan lagi,” Ujar Shalom sambil tersenyum.
Saat Shalom berjalan menuju tepi Sungai Bodri, tiba-tiba ada yang memanggilnya.
“Hei kau, ke sinilah, kau ingin menyeberangi sungai itu, kan?” Tanya suara misterius itu.
Shalom kaget dan berkata, “Hahh, bagaimana kau tahu tujuanku? Dan siapa kau?” Balas Shalom.
“Aku adalah gorila yang kau selamatkan tadi, namaku Gorro, sang raja dari para gorila yang ada di sini. Aku tahu kau ingin menyeberangi sungai ini karena sebagian besar para pengembara yang datang memang untuk menyeberangi sungai,” Jelas Gorro, asal suara misterius itu.
Shalom terkejut mendengar perkataan Gorro tadi, lalu ia berkata, “Haahh!! Mana mungkin gorila bisa bicara?” Bingung Shalom.
“Kau tak perlu tahu itu, sekarang aku mau membantumu menyeberangi sungai ini,” Jelas Gorro.
Kemudian, Gorro memanggil para gorila lain, “Fiiuuwiiitt!! Berkumpullah ke sini!!” Teriak Gorro.
“Hei!! Apa yang kau lakukan, Gorro?” Tanya Shalom.
“Lihat saja sendiri!” Jawab Gorro.
Segerombolan gorila pun datang dan menghampiri Gorro.
“Ada apa, tuan? Apakah ada masalah?” Tanya salah satu gorila kepada Gorro.
“Tidak ada masalah apapun. Aku hanya ingin kalian membuat jembatan, agar Shalom, manusia yang menyelamatkanku dari pemburu tadi bisa menyeberangi sungai dengan selamat,” Jawab Gorro.
“Baik, Tuan!!” Seru para gorila.
Mereka lalu pergi mengambil batu dan mengumpulkannya.
“Gorro, untuk apa mereka mengumpulkan batu? Sepertinya, kau menyuruh mereka membuat jembatan, kan? Seharusnya mereka mencari kayu, bukannya batu.” Tanya Shalom kepada Gorro.
“Itu bukan sembarang batu, itu adalah batu ajaib yang bisa mengapung di atas air. Batu itu hanya ada di Goa Ridilogo, goa tersembunyi milik para gorila yang ada di sini,” Jelas Gorro.
Arus Sungai Bodri semakin deras, akibatnya pembuatan jembatan menjadi terhambat dan semakin lama. Hari sudah semakin petang, para gorila memutuskan untuk menghentikan pembuatan jembatan dan melanjutkannya esok pagi.
“Hei semuanya!! Hentikan pekerjaan kalian, kita istirahat dulu dan melanjutkannya besok!” Perintah Gorro kepada para gorila.
Para gorila pun menghentikan pekerjaannya dan beristirahat.
Malam pun tiba, para gorila mengadakan pesta untuk menyambut penginapan Shalom. Mereka membuat api unggun dan berpesta ria hingga tengah malam.
“Semuanya!! Istirahatlah, besok kita membutuhkan banyak tenaga agar pembuatan jembatan cepat selesai dan Shalom bisa menyeberangi Sungai Bodri,” Perintah Gorro.
Prit, prit, prit, suara burung iringi pagi yang mulai datang. Para gorila sudah bergegas membuat jembatan. Selang beberapa lama, jembatan akhirnya jadi dan Shalom pun sudah siap untuk melanjutkan perjalanannya. Gorro lalu mengucapkan salam perpisahan kepada Shalom.
“Selamat tinggal, Shalom!! Semoga perjalananmu ke Kerajaan Mattawijaya berhasil!!” Ucapnya.
“Terima kasih sudah membantuku menyeberangi sungai ini, selamat tinggal!!” Balas Shalom.
Kemudian, para gorila bersahut-sahutan mengucapkan Selamat tinggal kepada Shalom.
Hari berikutnya, Shalom telah sampai di Kerajaan Mattawijaya. Saat memasuki gerbang, Shalom disambut oleh Pangeran Agung, putra dari Raja Kusuma, penguasa Kerajaan Mattawijaya yang ke-5. Pangeran Agung mengucapkan banyak terima kasih karena Shalom telah menyelamatkan hewan peliharaannya, yaitu gorila-gorila yang diselamatkan Shalom. Shalom terkejut mendengar hal itu, sebenarnya ia tidak tahu bahwa gorila-gorila itu adalah milik Pangeran Agung.
Karena kebaikan dan keberanian Shalom menyelamatkan para gorila milik Pangeran Agung, ia lalu diajak ke persinggahan raja, ia disuguhi banyak makanan yang sangat lezat di sana.
“Terima kasih, Pangeran atas semua pemberianmu ini,” Puji Shalom kepada Pangeran Agung.
“Iya, sama-sama,” Balas Pangeran Agung dan tersenyum kepada Shalom.
Beberapa hari kemudian, Shalom diangkat menjadi Panglima Sang Raja karena kebaikan dan keberaniannya menolong para gorila milik Pangeran Agung.
***
Cerpen Karangan: Izzulhaq Mahardika
kategori: Cerpen Fantasi (Fiksi)
Facebook: www.facebook.com/izzulhaq.mahardika
Sumber : http://www.cerpenmu.com
Editor : Ferlin

0 komentar to " Shalom Sang Pengembara"