Home » » Ideologi Pancasila Bukan Utopia



Ideologi Pancasila Bukan Utopia

. Pancasila menurut Gubernur Lemhannas Prof Dr Muladi SH, merupakan suatu ideolagi yang dimunculkan oleh Bung Karno bukan tanpa alasan atau tidak berdasar, atau hanya merupakan quasi-scientific exercise semata-mata. 'Bahkan bagi yang tidak menyetujuinya dianggap bersifat utopia atau khayalan semata-mata.
Hal itu dikatakan oleh Prof Muladi ketika menyampaikan pengantar simpusium dan sarasehan ''Pancasila sebagai paradigma Ilmu pengetahuan dan Pembangunan Bangsa''
Menurut Gubernur Lemhannas itu, Sukarno bukan utopis tetapi jatuh bangun, keluar masuk penjara karena perjuangan empirik menentang penjajahan bangsa asing, disertai dengan pengkajian terhadap pelbagai sejarah di berbagai belahan dunia.
Dikaitkan dengan nilai-nilai agama yang bersendikan Ketuhanan YME dan nilai-nilai universal HAM, Pancasila tidak merupakan counter values and counter culture, tetapi bahkan merupakan sub sistem, karena tidak ada nilai-nilai Pancasila yang menderogasi atau mendeligimitasi kedua nilai tersebut.
Karena itulah, dikatakan oleh Prof Muladi, untuk memahami perumusan Pancasila secara murni dalam alinea terakhir Pembukaan UUD 45, hal tersebut harus dilihat dari kerangka keseluruhan sistem dalam keseluruhan Pembukaan UUD 45 yang masing-masing terkait dan saling tergantung satu sama lain, yaitu untuk menuju tujuan akhir yang dicita-citakan.
Pancasila sebagai ideologi bangsa akan menghadapi tantangan di samping yang bersifat internal, juga akan menghadapi proses globalisasi yang kompleks, yang bisa berdampak baik positif maupun negatif.
Sedangkan dalam hubungan internasional, pelbagai negara khususnya negara-negara maju selalu mendayagunakan konsep kekuatan nasional. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi bangsa harus ditempatkan dalam posisi elemen psikologi, yang dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia memegang peranan penting untuk menentukan kemenangan.
Kesimpulan yang diharapkan dari simpusium Pancasila itu adalah jawaban sampai seberapa jauh dalam kerangka hubungan antara Pancasila dan ilmu pengetahuan, Pancasila bisa dibuktikan di satu pihak kemunculannya bersifat empiris karena merupakan common denominators persoalan umat manusia di dunia atau merupakan bentuk in between antara operational science dan origin science yang oleh bangsa Indonesia dianggap bersifat empiris juga merupakan karunia Tuhan YME.
''Di lain pihak, Pancasila bisa berkedudukan sebagai independent variable terhadap ilmu pengetahuan dan bisa juga berposisi sebagai dependent variable yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan.'' tambahnya.
Pembukaan simposium dan sarasehan itu dimeriahkan dengan fragmen sidang BPUPKI oleh tim kreatif Kagama Yogyakarta, yang mengkisahkan sidang pembentukan negara dan lahirnya Pancasila. Diteruskan dengan penandatangan kerja sama antara Lemhannas dengan UGM tentang pendidikan pascasarjana dibidang ketahanan nasional.

Tags:

0 komentar to "Ideologi Pancasila Bukan Utopia"

Posting Komentar